KORANNTB.com – Meskipun suhu politik nasional pernah memanas antar PDIP dan PKS, namun tidak untuk Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat. Kedua Parpol yang rival ini bersatu dalam satu koalisi.

Kader dan simpatisan kedua partai pada Sabtu pagi, 5 September 2020 mengawal pendaftaran calon kepala daerah mereka ke KPU Kota Mataram. Atraksi seni dan budaya multi etnis mewarnai hari itu.

Kesenian multi etnis seperti Barongsai, Bale Ganjur, Rudat, Hajrah dan kesenian khas Sasak Lombok, Cilokaq ditampilkan.

Ribuan pendukung PDIP dan PKS mengibarkan bendera partai mereka sembari berjalan menuju KPU. Terlibat suasana hangat dan meriah dari ribuan massa dan melupakan tensi politik saat Pilpres tahun lalu.

PDIP mengusung calon Walikota Mataram Putu Selly Andayani, sementara PKS mengusung wakil Tuan Guru Haji (TGH) Abdul Manan. Dua partai tersebut memiliki cukup kursi untuk mengusung calon kepala daerah.

Selly mengatakan, atraksi budaya lintas etnis ini sengaja menampilkan parade multi etnis karena Kota Mataram merupakan kota dengan penduduk yang heterogen.

“Sebagai Kota yang penduduknya sangat heterogen, tentu Kota Mataram ini adalah Kota yang kaya seni dan budaya. Hari ini pertunjukan seni budaya ini sebagai penyemangat bahwa kita semua harus bisa melestarikan budaya,” katanya.

Calon Wakil Walikota Mataram TGH Abdul Manan mengatakan, keberagaman etnis dan agama di Kota Mataram akan menjadi modal yang kuat dalam membangun kebersamaan sosial di kota itu.

“Masyarakat kita sangat beragam, heterogen. Nah kebersamaan lintas etnis ini bisa direkat dengan seni dan budaya. Ini yang Selly Manan ingin tunjukan bahwa kami merangkul semua, karena konsep pembangunan partisipatif hanya bisa berhasil jika ada kebersamaan yang kokoh antar masyarakat,” katanya.

Sebelumnya, pasangan calon tersebut sempat menjadi perbincangan hangat masyarakat NTB. Itu karena mereka membentuk Satgas Pemburu Hantu yang akan menelusuri lokasi-lokasi angker di Mataram dan menyediakan call center bagi masyarakat yang terkena gangguan mistis. (red)