Sosialisasi Politik
OLEH: Safitri Wulantari
Mahasiswa Ilmu Pemerintahan IISBUD Sarea
KORANNTB.com – Sosialisasi politik adalah proses penanaman nilai, pengetahuan serta ketrampilan yang berkaitan dengan segala proses pengambilan keputusan dan kebijakandalam kehidupan bernegaradan berbangsa, di mana proses ini dilakukan dari pengurus ke anggota, pemimpinkepada bawahan atau masyarakat luas, dari orang tua kepada generasi muda dan lain-lain, dengan tujuan agar masyarakat atau anggota berperprilaku sesuai dengan aturan dan nilai yang telah ditetapkan bersama. (Almond dan Powell).
Sosialisasi politik sebagai proses dengan mana sikap sikap dan nilai-nilai politik ditanamkan kepada anak-anak sampai mereka dewasa dan orang-orang dewasa ini direkrut ke dalam peran-peran.
Grenstein menuliskan dalam bukunya “International Encyolopedia of The Social Sciences”. Kemudian Easton dan Denuis mengemukan bahwa sosialisasi politik yaitu suatu proses perkembangan diri sebagai anggota masyarakat untuk mendapatkan orientasi-orientasi politik dan pola-pola tingkah lakunya.
Proses sosialisasi politik dapat dilakukan tingkatan individu maupun komunitas, di mana dalam tingkat komunitas, sosialisasi dilihat sebagai sarana untuk mewarisan nilai, sikap, pengetahuan dan keyakinan politik kepada generasi berikutnya.
Sedangkan tingkat individu, sosialisasi politik dapat dilihat sebagai proses warga negara atau negara dalam membentuk pandangan-pandangan dan keyakinan politik.
Metode Sosialisasi Politik Ada beberapa faktor yang memberikan pengaruh dalam peoses sosialisasi politik yaitu:
1 .Imitasi (meniru) Dampak positif dari meniru ini, mendorong seseorang untuk mematuhi norma dan nilai yang berlaku.seseorang yang memberikan contoh bagaimana cara makan,bergaul dengan baik seperti cara bicara,cara makan,cara sopan santun dan sebagainya, hal itu akan ditiru oleh anggota keluarga lainnya.
2. Sugesti merupakan anjuran yang dapat melahirkan reaksi langsung tanpa memerlukan pemikiran secara rasional tetapi diterima secara emosional.seperti selalu beramah tamah ketika bertemu dengan orang lain baik dikenal maupun orang yang asing bagi kita,karena pada hakikatnya senyum itu indah dan bernilai ibadah.
3. Identifikasi merupakan kecenderungan atau keinginan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan pihak yang lain.seseorang dapat menjadikan orang lain sebagai tualadan dalam hidup seperti halnya dengan beberapa tokoh dunia maupun nasional yang dijadikan tolak ukur oleh kebanyakan orang dalam bersosial seperti Nabi Muhammad yang merupakan suri tauladan bagi seluruh umat manusia.
4. Simpati ialah kesenangan seseorang untuk langsung merasakan sesuatu dengan orang lain.Proses sosialisasi melalui imitasi adalah model sosialisasi yang banyak dialami anak sepanjang perjalanan hidup mereka. Imitasi dapat terbentuk dalam bentuk verbal maupun non verbal.anak – anak yang menyaksikan secara langsung bentuk adaptasi orang dewasa terhadap dirinya dan akan memberi efek timbal balik kepada dirinya,jika orang dewa memberi power negatif kepada anak kecil maka yang akan diterima adalah yang negatif pula dan begitu juga sebaliknya.
Ada juga sarana sosialisasi politik:
1. Keluarga
Keluarga merupakan agen utama dalam proses sosialisasi politik khususnnya pada masa anak usia dini. Pengaruh keluarga sangat dalam pembentukan nilai dan sikap terhadap proses pengambil keputusan keputusan dalam keluarga, apkah keputusan bersifat otoriter atau demokratis.
Pengalaman keluarga dalam proses pengambilan keputusan didalam keluarga akan memberi kontribusi yang besar dalam membentuk kompetensi politik yang akan dimilki anak dan ini berpengaruh bagi kehidupan setelah dewasa.
2. Sekolah
Sekolah juga menjadi agen sosialisasi politik melalui kurikulum yang diajarkan oleh guru-guru di sekolah termasuk juga kegiatan-kegiatan di luar jam pelajaran sekolah, seperti upacara dan peringatan hari penting nasional serta kegiatan-kegiatan yang diselengarakan oleh OSIS.
Sekolah akan melakukan proses penanaman pandangan-pandangan tentang lembaga-lembaga politik dan hubungan-hubungan politik.
Sekolah juga menenmkan sikap atas aturan politik yang tak tertulis. Ia juga dapat memegang peran penting dalam pembentukan sikap terhadap aturan permainan politik yang tak tertulis.
3.Teman Sepermainan
Kelompok-kelompok klik, gang-gang remaja dan kelompok-kelompok remaja yang lainadalah faktor yang dominan juga dalam proses sosialisasi ini terutama pada masa remaja, masa remaja, masa pertumbuhan dan perkembangan tidak lagi dipengaruhi secara penuh oleh faktor keluarga, mereka sudah bergaul dan beradaptasi dengan teman sebaya lebih intensif karena remaja sangat ekstensif berinteraksi dengan teman sepermainnya, hubungan ini juga memiliki hubungan emosional yang tinggi yang berpengaruh pada pembentukan orientasi politik.
4. Media Massa
Media massa seperti surat kabar, radio, majalah, televisi dan internet memiliki penting dalam proses sosialisasi politik, media menbangun nilai dan sikap kepada permirsa agar berpolitik sesuai dengan aturan yang telah ditatapkan oleh negara namun realitanya mendia massa, dalam sosialisasi politik tak lepas dari kepentingan dari kelompok tertentu dalam proses sosialisasi politik ini.
KESIMPULAN
Sosialisasi politik adalah proses penanaman nilai, pengetahuan serta ketrampilan yang berkaitan dengan segala proses pengambilan keputusan dan kebijakandalam kehidupan bernegara, berbangsa dan bermasyarakat. Metodologi yang dapat ditempuh oleh setiap individu dalam mengaplikasi sosialisasi politik dalam hidup adalah dengan beberapa metode, yaitu; imitisasi, sugesti, identifikasi, dan simpati,Kemudian sarana yang mendukung terjadinya sosialisasi politik dalam masyarakat adalah keluarga,sekolah,teman sepermainan dan media massa.(red)