KORANNTB.com – Sebanyak 10 siklon tropis pernah melanda Indonesia sejak 2008. Dari sekian banyak siklon tropis tersebut, Siklon Seroja dikenal paling ganas.

Nusa Tenggara Timur (NTT) menjadi lokasi terdampak siklon tropis Seroja pada pekan ini. Tercatat sebanyak 128 warga meninggal dunia dan puluhan masih hilang. Siklon Seroja melanda 12 wilayah di NTT. Sementara di Kabupaten Lembata, terjadi banjir lahar dingin di Kecamatan Ile Ape yang mengakibatkan 21 meninggal dunia.

Berikut jumlah siklon tropis yang pernah melanda Indonesia:

2008: Durga
2010: Anggrek
2014: Bakung
2017: Cempaka & Dahlia
2018: Flamboyan & Kenanga
2019: Lili
2020: Mangga
2021: Seroja

Siklon tropis tersebut oleh BMKG diberi nama bunga. Itu agar tidak terkesan menyeramkan. Meskipun demikian, siklon tropis nyatanya sangat ganas dan menyeramkan. Dapat menimbulkan bencana hidrometeorologi seperti banjir, pohon tumbang, tanah longsor, badai, gelombang tinggi, hujan lebat, angin kencang hingga petir atau kilat.

Nama siklon menggunakan nama bunga bermula saat terjadi Siklon Durga 2008 silam. Saat otu terjadi kontroversi karena mengambil nama di pewayangan. Ada yang menyebut karakter Durga jahat, ada sebaliknya. Jalan tengahnya BMKG mengubah nama dengan nama bunga.

Ancaman Seroja Intai NTB

Dalam 24 jam ke depan, siklon Seroja mengalami penguatan. Empat wilayah di Indonesia diminta waspada. NTB, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Bali diminta mewaspadai hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai petir/kilat dan angin kencang. Masyarakat juga diminta mewaspadai banjir dan longsor.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati, mengatakan selain hujan lebat, gelombang setinggi 2.5 – 4.0 meter berpeluang terjadi di Perairan selatan Jawa, Samudra Hindia selatan Bali hingga Nusa Tenggara Timur.

“Kemudian tinggi Gelombang 4.0 – 6.0 meter berpeluang terjadi di Samudra Hindia selatan Jawa,” katanya, Kamis, 8 April 2021.

Analisis BMKG hari ini, posisi Siklon Tropis Seroja telah berada di Samudera Hindia sebelah selatan Bali atau 16.3 LS, 112.6 BT, atau sekitar 890 kilometer sebelah selatan-barat daya Denpasar.

Apabila dilihat dari perkembangan arah geraknya, siklon tropis ini cenderung bergerak menuju ke barat-barat daya dengan kecepatan 16 knots atau 29 kilometer per jam menjauhi wilayah Indonesia.

Adapun kekuatannya terpantau 40 knots atau 75 kilometer per jam dengan tekanan 995 hPa. (red)

Foto: Ilustrasi siklon/Pexels