KORANNTB.com – Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mengizinkan masyarakat menggelar salat tarawih dan salat Idul Fitri berjamaah. Salat Idul Fitri dianjurkan dilaksanakan baik di masjid maupun di lapangan dengan menggunakan protokol COVID-19.

Sementara untuk salat tarawih, diminta agar jamaah berjumlah tidak lebih dari 50 persen dari kapasitas masjid.

“Salat fardhu lima waktu, salat tarawih dan witir, tadarus Al-Quran dan itikaf dengan pembatasan jumlah jamaah 50 persen dari kapasitas masjid,” kata Gubernur NTB, Zulkieflimansyah, Jumat, 9 April 2021.

Kemudian, diwajibkan menggunakan masker, menjaga jarak minimal satu meter serta jamaah membawa alat salat sendiri.

Meskipun demikian, masyarakat dilarang menggelar buka bareng atau bukber.

“Sahur dan buka puasa dianjurkan di rumah masing-masing, dan dilarang mengadakan acara buka puasa bersama atau kegiatan sejenis yang menimbulkan keramaian,” ujarnya.

Anjuran dan larangan tersebut dimuat dalam Surat Edaran Gubernur NTB Nomor: 450.1/03/Kum. Tahun 2021 tentang Panduan Penyelenggaraan Kegiatan Ibadah Ramadhan dan Idul Fitri 1442 H/2001 di Tengah Pandemi COVID-19 di NTB.

Selian itu, dalam edaran dijelaskan vaksinasi COVID-19 di bulan puasa mengikuti fatwa MUI.

Kemudian, masyarakat dilarang menjual kembang api dan petasan untuk menjaga ketertiban masyarakat dan ketenangan beribadah. (red)