Waduh, Pupuk Subsidi di Lombok Dijual Bebas dengan Harga Tinggi
KORANNTB.com – Kelangkaan pupuk terjadi di Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa saat musim panen ini.
Informasi adanya mafia pupuk bersubsidi diatensi kepolisian dengan melakukan penggerebekan pupuk subsidi yang dijual di atas harga eceran tertinggi (HET).
Polres Lombok Tengah, Sabtu, 18 Desember 2021 mengamankan pupuk subsidi jenis Phonska berjumlah satu ton yang diangkut menggunakan roda empat di jalan Desa Senggol, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah.
Kapolres Lombok Tengah AKBP Hery Indra Cahyono, mengatakan anggota Satgas Pupuk mengamankan seorang sopir berinisial MK (55) dan MZ (37).
“Dari hasil introgasi kepada bahwa pupuk bersubsidi jenis Phonska tersebut dibeli tidak sesuai e-RDKK” katanya, Minggu, 19 Desember 2021 dalam keterangan pers.
Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok atau dikenal dengan e-RDKK adalah standar pemberian pupuk bersubsidi oleh pemerintah kepada kelompok tani, sesuai dengan jumlah dan harga yang telah ditetapkan pemerintah.
HET pupuk jenis Phonska Rp 230.000 per kwintal sedangkan pupuk yang diamankan tersebut dibeli dengan harga Rp 430.000 per kwintal.
“Jadi total harga keseluruhan Rp4,3 juta yang dibeli dari Ijab di Dusun Semoyang Kecamatan Praya Timur. Pupuk tersebut rencananya akan dibawa ke Desa Mangkung, Kecamatan Praya Barat, Kabupaten Lombok Tengah,” ujarnya. (red)