KORANNTB.com – Pemimpin Pondok Pesantren Assunnah Lombok Timur, Mizan Qudsiah, meminta maaf soal isi ceramah yang menyebut makam-makam leluhur di Lombok, dengan sebutan tak senonoh.

Dia melakukan klarifikasi, bahwa apa yang dilontarkannya dalam ceramah bukan bermaksud menghina keyakinan masyarakat Sasak, Lombok.

“Kita sedang mendapatkan ujian dan difitnah. Sedang ramai sekarang, maka perlu kita klarifikasi. Kepada seluruh jamaah, masyarakat Lombok NTB,” katanya dalam video klarifikasi, dikutip, Senin, 3 Januari 2022.

Dia mengatakan video ceramah kontroversi yang viral tersebut dipotong oleh orang tidak bertanggung jawab, dan disebarkan secara masif.

“Pertama, terjadi pemotongan video kita (pengajian) di Dasan Batek tahun 2020. Ketika kita menyebutkan dulu kita ziarah ke beberapa kuburan dan makam,” ujarnya.

Dia mengatakan makam Tain Acong (tai anjing) benar ada di Lombok. Bukan bermaksud untuk menghina makam leluhur masyarakat Sasak.

“Lalu disebut ada salah satu makam yang namanya aneh kita dengar. Itu yang dipotong. Maka kita katakan ini adalah pemotongan video dan membuat fitnah. Membuat kerancuan dan keributan di masyarakat,” katanya.

Dia mengatakan, ceramahnya yang menyebutkan nama makam hanya mengutip pernyataan ulama di Lombok. Karena sebelumnya pernah ada tuan guru (ulama di Lombok) yang menyebut hal serupa dengan dia.

“Kemudian yang kedua, itu ketika menyebutkan nama makam tersebut bukan dari tiang (saya). Tapi menukil perkataan Tuan Guru Mahsun dari Belencong,” ujarnya.

“Tentu tidak ada niat sama sekali untuk menghina. Ini kita menyebut perbuatan dahulu, kemudian kita menukil ucapan,” kata Mizan Qudsiah.

Dia menganggap wajar jika masyarakat marah, karena masyarakat Lombok sudah terbiasa dengan sikap menghormati leluhur dan melakukan ziarah kubur.

“Wajar orang marah, karena yang dipotong itu seolah-olah kita menjelekkan. Padahal kita menyebut peristiwa,” katanya.

Dia meminta maaf jika masyarakat tersinggung dan marah dengan potongan video ceramah tersebut.

“Mudah-mudahan apa yang disampaikan Ini dimaklumi dan kita minta maaf sekiranya memang ada tutur kata yang salah. Karena kita ini tidak lepas dari kesalahan,” katanya.

“Tidak ada sama sekali niat untuk kita mau menghinakan,” kata Mizan. (red)