KORANNTB.com – Ratusan massa yang mengatasnamakan diri Gerakan Masyarakat Pembela Aswaja (Gempa) menggelar aksi di Kantor Gubernur NTB, Kamis, 3 Februari 2022.

Massa mendesak Pemprov NTB membubarkan Yayasan Assunnah Lombok Timur maupun yayasan lainnya yang memiliki paham Salafi, Wahabi dan Assunnah.

Dalam aksinya, massa menyebut paham-paham tersebut dalam berdakwah cenderung tidak sesuai dengan tradisi, adat istiadat dan budaya masyarakat Indonesia, khusus Lombok dan sering menimbulkan keresahan.

Ratusan massa gelar aksi di Kantor Gubernur NTB

Ketua Gempa, Ahmad Asdaruddin, mengatakan narasi dakwah paham Wahabi, Salafi dan Assunnah sering menimbulkan ujaran kebencian.

“Narasi yang dibawa dai-dai Salafi, Wahabi, Assunnah yang telah beredar selama ini sering menimbulkan ujaran kebencian dan dapat berpotensi memecah belah kerukunan umat dan NKRI,” katanya.

Massa menilai ajaran tersebut bertentangan dengan ajaran Ahlussunnah wal jamaah yang mayoritas ada di Lombok.

“Pada dasarnya kami bukan anti pengajian, tablig maupun dakwah oleh siapapun. Namun kami keberatan keras narasi dai Salafi, Wahabi, Assunnah selama ini,” ujarnya.

“Kami khawatir akan berdampak merusak moral para pelajar dan menjadi bibit intoleran maupun radikalisme di Lombok,” kata Ahmad Asdaruddin.

Kapolresta Mataram, Kompol Heri Wahyudi, mengatakan aksi tersebut dikawal 600 aparat gabungan dari Polresta Mataram, Polsek Mataram dan Polsek Pagutan, serta pasukan dari Polda dan Brimob.

“Pengawalan dilakukan guna kelancaran aksi damai,” katanya. (red)