KORANNTB.com – Jika Perang Dunia milik Jerman maka Perang Teluk milik Irak. Pada Perang Teluk I Irak melancarkan invasi ke Iran. Kemudian pada Perang Teluk II Irak melakukan invasi ke Kuwait.

Berbeda kali ini, dalam Perang Teluk III justru Irak menerima invasi dari Amerika Serikat.

Amerika Serikat yang saat itu tengah gencar mencari Osama bin Laden di Afghanistan atas serangan 11 September justru mendadak membawa pasukan memasuki Irak.

Belum juga tuntas berburu Osama dengan mendorong pasukan Taliban, Presiden Bush memilih bergerak ke Irak atas informasi tahanan perang yang mengaku Irak sedang memproduksinya senjata pemusnah massal.

Pada 2003 Amerika Serikat melakukan invasi ke Irak dengan dalih menggagalkan senjata pemusnah massal. Operasi kontra teroris di Afganistan sementara tertunda akibat militer AS fokus membombardir Irak.

Irak dituding turut serta menyembunyikan Al-Qaeda dan merancang senjata pemusnah. Dukungan dari PBB dan NATO membuat leluasa melancarkan serangan.

Dengan mudah AS dapat merobek pertahanan Irak dengan senjata-senjata canggih mereka. Meskipun Irak saat itu didukung negara-negara lain seperti Korea Utara, Rusia dan bahkan Iran mantan musuh mereka.

Kabar Bohong

Alih-alih menemukan senjata pemusnah massal, tidak ada satupun senjata mencurigakan ditemukan di Irak. Itu setelah banyaknya korban tewas di pihak Irak.

Ironisnya, usai invasi Presiden AS, Bush dengan enteng mengatakan informasi senjata pemusnah massal adalah kegagalan intelijen mereka.

Padahal, kabar adanya senjata tersebut datang dari tahanan politik yang ditangkap Amerika Serikat dan dilakukan serangkaian penyiksaan untuk mengakui Irak mengembangkan senjata pemusnah. Tak kuat menahan siksaan, tahanan tersebut berbohong bahwa Irak benar sedang mengembangkan senjata pemusnah massal.

Irak yang telah mengalami masa sulit pasca perang Irak-Iran dan Irak-Kuwait, kini mengalami kebuntuan akibat serangan AS. Kekacauan pun terus terjadi di Irak pasca pasukan AS melakukan invasi. Bahkan setelah Sadam Husein dijatuhi hukuman mati. (red)