KORANNTB.com – Kekalahan Jerman dalam Perang Dunia I menjadi petaka bagi Palestina. Itu menjadi awal wilayah Palestina kedatangan eksodus besar-besaran kaum Yahudi dari seluruh penjuru dunia.

Saat itu Palestina di bawah pengaruh Turki Utsmani. Saat Perang Dunia I, Turki Utsmani berada dalam blok Jerman-Austria yang berperang melawan sejumlah negara Eropa. Kejatuhan Jerman ditambah mulai melemahnya kekuasaan Utsmani membuat kekuasaannya menjadi rebutan para pemenang perang termasuk Palestina.

Pemenang PD I membagi-bagi tanah yang berada di bawah kekuasaan Utsmani. Inggris memperoleh wilayah Palestina dan menjadikan Palestina menjadi wilayah internasional khsusus.

Namun para pemuka Yahudi gencar melakukan lobi-lobi politik untuk mendirikan sebuah negara. Di masa Sultan Hamid memimpin Utsmani, sejengkal tanah pun tidak diberikan oleh Yahudi, kini runtuhnya Turki Utsmani membuat Yahudi melenggang.

Eksodus Yahudi ke Palestina tidak terlepas dari gerakan yang dilakukan Theodore Herzl pada 1897, seorang jurnalis yang mendeklarasi gerakan Zionis. Itu diinisasi karena rasa simpati terhadap kaum Yahudi yang mengalami pengusiran dan intimidasi di banyak negara.

Beberapa kali gelombang perpindahan Yahudi ke Palestina seiring membuat warga Palestina mulai tersisihkan di tanah mereka sendiri. Gelombang perpidahan orang Yahudi berada pada puncaknya saat Adolf Hitler pada 1933 mengampanyekan holocaust atau pemusnahaan bangsa Yahudi. Jumlah Yahudi di Palestina dengan cepat mencapai 600 ribu jiwa, sementara warga Palestina berjumlah saat itu 1,3 juta jiwa.

Munculnya banyak protes dari bangsa Arab dengan eksodus tiada henti orang-orang Yahudi ini. Muncul pemberontakan terhadap mandat Inggris di Palestina hingga puncaknya meletus Revolusi Al-Kubro pada 15 April 1936 oleh pejuang Al-Qassam di bawah pimpinan Syaikh Farhan As-Sa’adi. Palestina kemudian melakukan pemogokan massal pada 20 April 1936.

Peristiwa tersebut mendorong Inggris memperketat eksodus bangsa Yahudi dari berbagai tempat ke Palestina.

Naskah Putih (Baca selanjutnya)