KORANNTB.com – Nusa Tenggara Barat memasuki puncak musim kemarau di bulan Agustus ini. Namun, dua hari terakhir ini Lombok diguyur hujan dengan intensitas lebat.

Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Zainuddin Abdul Madjid, Ari Wibiato, mengatakan fenomena hujan saat musim kemarau merupakan sesuatu yang wajar dan bukan menjadi fenomena yang asing.

“Benar wilayah NTB masuk puncak  musim kemarau, akan tetapi hal tersebut tidak berarti tidak ada hujan sama sekali,” kata Ari Wibiato, Selasa, 2 Agustus 2022.

Dijelaskan, dua hari terakhir ini hujan turun di NTB disebabkan oleh stabilitas udara yang cukup labil dengan disertai massa udara yang basah.

“Untuk hujan beberapa hari ini di wilayah NTB khususnya Pulau Lombok disebabkan oleh faktor lokal seperti stabilitas udara yang cukup labil serta
massa udara yang cukup basah di beberapa hari ini dari lapisan 850-700 hPa,” ujarnya.

Itu katanya, menyebabkan hujan mengguyur NTB di tengah puncak musim kemarau saat ini.

“Sehingga hal tersebut cukup mendukung untuk terjadinya hujan dari intensitas ringan hingga sedang yang berdurasi singkat,” ujarnya. (red)