Menilik Penyebab Krisis di Inggris: Anak Kelaparan, Perempuan Jadi PSK
KORANNTB.com – Inggris diambang resesi pada 2022 ini. Dampak krisis di Inggris dilaporkan banyak anak sekolah kelaparan hingga banyak perempuan menjadi pekerja seks komersial (PSK).
Sebagian besar PSK berasal dari orang tua tunggal. Kesulitan ekonomi membuat mereka harus terjun ke bisnis prostitusi. Diketahui Inggris memang membebaskan prostitusi indoor.
Beberapa penyebab Inggris terjadi krisis adalah melambungnya harga energi. Saat perang Rusia-Ukraina, Inggris menjadi salah satu negara yang mengembargo bahan bakar Rusia, sebagai bentuk dukungan terhadap Ukraina. Itu justru menyebabkan krisis dan naiknya harga bahan bakar.
Pada Agustus 2022, inflasi Inggris berada pada level 9,9 persen year on year (yoy) atau tahun ke tahun. Bulan yang sama, laju ekonomi Inggris turun 0,3 persen.
Krisis energi berdampak pada inflasi dan naiknya harga pangan di negeri mendiang Ratu Elizabeth II tersebut.
Krisis juga disebabkan atas keluarnya Inggris dari Uni Eropa atau yang dikenal dengan Britain Exit (brexit). Mantan PM Inggris Boris Johnson keluar dari UE karena menilai banyak kebijakan UE yang justru mengikis kedaulatan Inggris, terutama kebijakan luar negeri.
Kebijakan mobilisasi warga Eropa mengancam peluang kerja bagi warga Inggris di negeri mereka sendiri.
Namun dengan keluarnya Inggris dari UE justru memperburuk krisis. Ekonomi Inggris justru melambat hingga tingkat pengangguran naik. Banyak warga Inggris kesulitan mencari kerja dan memilih tidak bekerja karena upah sangat kecil.
PM baru Inggris, Liz Truss berencana mengeluarkan kebijakan kontroversial. Dia memberikan pemotongan pajak sebesar US$48 miliar sebagai bentuk stimulus ekonomi, tanpa pengurungan belanja negara. Ini membuat jatuhnya poundsterling dan melonjaknya suku bunga. Namun rencana tersebut batal. Liz mengundurkan diri pada Kamis, 20 Oktober 2022. (red)