KORANNTB.com – Sebanyak tiga anak di NTB meninggal dunia akibat gagal ginjal akut. Dua berasal dari Bima dan satu anak berasal dari Lombok Barat.

Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Provinsi NTB, dr. Nurhandini Eka Dewi, mengatakan anak-anak yang meninggal didiagnosa gagal ginjal akut. Itu berlangsung sejak Agustus hingga September 2022.

Anak yang meninggal berusia delapan bulan, 11 bulan dan enam tahun. Dua pasien meninggal di Rumah Sakit Sanglah Denpasar dan satu meninggal di Bima.

“Sebenarnya kasus itu sudah ada dari Agustus sampai September. Cuma memang selama ini tidak dimasukkan ke SKDR (Sistem Kewaspadaan Dini dan Respons) karena berbasis rumah sakit,” ujarnya dikutip dari kanal YouTube NTB Satu, Minggu, 23 Oktober 2022.

Dia menjelaskan, korban tidak masuk dalam SKDR karena dua korban meninggal dirawat di RS Sanglah Denpasar.

“Pasien ini tercatat sebagai pasien di Rumah Sakit Sanglah, tapi berasal dari NTB. Kalau sekarang SKDR berbasis wilayah. Satu dari Lombok Barat, dua dari Bima. Tiga-tiganya meninggal,” ujarnya.

Namun dia mengatakan tiga korban yang meninggal karena didiagnosa gagal ginjal akut belum tentu pernah mengkonsumsi obat sirup yang mengandung ethylene glycol.

Saat ini seluruh obat sirup di apotek tidak diizinkan untuk dijual ke masyarakat, hingga ada hasil uji dari BPOM. (red)