KORANNTB.com – Hoax tumbuh begitu subur di Indonesia, seiring dengan meningkatnya jumlah pengguna media sosial.

Data Kemenkominfo, ada sekitar 800 ribu situs di Indonesia yang terindikasi sebagai penyebar informasi palsu. Belum lagi di media sosial, hoax begitu menjamur.

Data yang dihimpun Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) yang berkolaborasi dengan cekfakta.com, sejak Januari hingga 16 November 2020 ada 2.024 hoax tersebar. Paling banyak beredar melalui Facebook.

Facebook tidak dapat menghapus sertamerta konten hoax tersebut, karena tidak sejalan dengan visi kebebasan berbicara yang dipegang. Sehingga berkolaborasi dengan beberapa pihak untuk memberi tanda setiap informasi hoax di Facebook.

Dulunya, metode memerangi hoax menggunakan cara debunking yaitu bantahan terhadap hoax dengan melakukan cek fakta oleh media. Namun itu kurang begitu efektif dan terkesan hanya menjadi “pemadam kebakaran” di tengah arus hoax yang masuk.

Literasi masyarakat untuk mengidentifikasi hoax sangat dibutuhkan. Bahkan, ada strategi baru yang digunakan untuk menekan beredarnya hoax. Metode tersebut dikenal dengan nama Pre-Bunking.

Pre-Bunking adalah metode untuk mencegah hoax sebelum hoax tersebut muncul. Polanya dengan menganalisis setiap peristiwa yang kemungkinan atau berpotensi melahirkan hoax, lalu kemudian mengedukasi masyarakat agar mewaspadai kemungkinan hoax yang dapat terjadi dari peristiwa tersebut.

Sebagai contoh misalnya, terjadi gerhana bulan total pada 8 November 2022 kemarin. Peristiwa gerhana di Lombok, NTB, sering munculkan hoax bahwa akan terjadi gempa besar. Padahal jelas, tidak ada hubungan antara aktivitas seismik seperti gempa dan fenomena langit seperti gerhana.

Hoax sering muncul, karena sebelum gempa Lombok 2018 silam, diawali dengan gerhana bulan merah darah beberapa bulan sebelumnya. Itu menimbulkan trauma masyarakat. Untuk itu, sebelum peristiwa gerhana terjadi dan sebelum hoax muncul, maka masyarakat diingatkan terlebih dahulu tentang potensi hoax yang akan muncul.

Contoh berita Pre-Bunking dari peristiwa tersebut dapat dibaca di sini: Gerhana Bulan 8 November, Waspada Hoax yang Bisa Muncul.

Itu adalah contoh Pre-Bunking untuk mengantisipasi hoax terjadi. Pre-Bunking bukan menjadi pengganti metode cek fakta, namun sebagai metode tambahan dalam memerangi hoax. (red)