KORANNTB.com – Hari ini bertepatan dengan 24 tahun prediksi kiamat yang pernah menggemparkan dunia. Prediksi kiamat 9 September 1999 menjadi hari yang mencekam bagi masyarakat yang mempercayai kiamat di hari itu termasuk di Indonesia.

Kala itu, banyak masyarakat di Jawa berbondong-bondong ke Banyuwangi karena diisukan ada tempat berlindung dari kiamat. Masyarakat yang kurang literasi pada waktu ikut dengan mudah percaya begitu saja ramalan tersebut.

Guncang Dunia

Isu kiamat 9 September 1999 mengguncang dunia dan membuat banyak kepanikan. Awal mula ramalan kiamat tersebut bermula dari ramalan paranormal termasyur abad ke 16 yang dikenal dengan nama Nostradamus (1503-1566). Nostradamus meramalkan kiamat akan terjadi pada Juli 1999, namun justru tidak terjadi kiamat.

Ramalan Nostradamus dianggap meleset atau keliru diterjemahkan. Ada yang mengaitkan kiamat sebenarnya akan terjadi pada 9 September 1999 karena jika dilihat menggunakan angka akan menjadi 9-9-99.

Angka tersebut jika dibalik akan menjadi 6-6-66 atau oleh orang Eropa dan Amerika dianggap sebagai angka setan atau bilangan binatang secara numerologi.

Banyak orang meyakini tanggal tersebut sangat menyeramkan sehingga dikaitkan dengan akhir dunia.

Indonesia Geger

Isu tersebut cepat diserap masyarakat Indonesia tanpa diketahui siapa yang membawanya. Kejadian itu juga membuat geger masyarakat di Banyuwangi.

Seorang spritual bernama Mbah Samsuri yang tinggal di lereng Gunung Srawet meramalkan akan terjadi kiamat di hari yang sama. Tepat pada tanggal 9 bulan 9 tahun 1999 lewat 9 menit 9 detik.

Ada beberapa pengungsi datang bersama istri dan anak mereka dan tinggal di tenda-tenda di sekitar keberadaan Mbah Samsuri. Mereka mengikuti ritual keselamatan yang dipimpin oleh Mbah Samsuri.

Peran ustaz dan kiyai kampung saat itu cukup aktif mengimbau masyarakat untuk tidak mempercayai kiamat. Karena berdasarkan ajaran Islam, kiamat tidak dapat diprediksi kapan terjadi. Meski demikian masih banyak masyarakat yang panik dan bahkan melarang anak mereka bersekolah.

Namun saat hari yang ditunggu tiba, tidak terjadi apa-apa. Dunia tetap saja seperti sedia kala. Tidak ada tanda-tanda bencana akan terjadi. Perlahan, ramalan tersebut mulai dilupakan masyarakat.

©iStockphoto.com/DNY59