Penulis: Maulana MS Aji (ASN BPS RI)

KORANNTB.comProvinsi NTB baru saja menggelar Konsultasi Regional Produk Domestik Regional Bruto (Konreg PDRB) se-Regional Jawa Bali dan Nusa Tenggara. Acara tersebut membahas mengenai dinamika perekonomian lintas Jawa Bali dan Nusa Tenggara. Pipit Helly Sorayan, yang didapuk sebagai salah satu narasumber memaparkan konektivitas perdagangan antar wilayah.

Hasil pemaparan Pipit yang merupakan Direktur Neraca Pengeluaran BPS RI cukup mengejutkan, konektivitas perdagangan antar wilayah masih cukup rendah. Terutama di wilayah Bali, NTB dan NTT.

Untuk wilayah Pulau Jawa konektivitas perdagangannya sudah baik. Konektivitas ini sangat penting untuk menjaga kestabilan harga. Sebagai contoh adalah harga cabai yang fluktuatif cukup tinggi. Kadang harganya mencapai 90 ribu/kilo dan jika sedang panen raya akan mencapai level harga yang rendah (10 ribu/kilo).

Fluktuatifnya harga diakibatkan rendahnya pendistribusian hasil produksi lokal. Jika pasokan barang yang dihasilkan bisa didistribusikan merata ke wilayah lain, maka harga komoditas pertanian akan cenderung stabil. Stabilnya harga komoditas pangan akan menciptakan iklim usaha pertanian yang baik. Para petani tidak akan dihantui dengan harga anjlok akibat panen raya.

Dalam forum Konreg PDRB yang dihadiri oleh pejabat dari Bappeda diharapkan mampu menciptakan kerjasama antar wilayah di Jabalnusra. Peningkatan kerjasama bisa menciptakan pertumbuhan ekonomi wilayah Jabalnusra yang inklusif, seluruh elemen masyarakat bisa merasakan tumbuhnya ekonomi.