KORANNTB.com – Saat negara-negara Eropa ramai-ramai mengutuk serangan Iran ke Israel, Rusia dan China memilih untuk tidak ikut mengecam. Dua negara ini memilih berkomentar landai soal ketegangan Taheran dan Tel Aviv.

China mengatakan serangan Iran tersebut buntut konflik di Gaza yang telah menewaskan banyak korban tidak berdosa yang didominasi anak-anak dan perempuan.

“Situasi ini merupakan dampak terbaru dari konflik Gaza. Tidak ada lagi alasan untuk menunda implementasi Resolusi Dewan Keamanan PBB 2728 dan konflik harus diakhiri sekarang juga,” tulis Jubir Kemlu China dalam pernyataannya dilansir dari CNN Indonesia.

China merasa prihatin dan meminta negara-negara lain mampu mencegah meluasnya eskalasi konflik.

China tidak mengecam Iran. Serupa dengan serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023, China juga tidak mengutuk Hamas.

Setali tiga uang, Rusia juga memilih untuk tidak mengutuk Iran. Rusia meminta agar dua negara menahan diri menghindari konflik lebih meluas.

Bahkan Rusia mengerahkan kapal rudal hipersonik pasca Iran menyerang Israel. Kapal tersebut melintas di Laut Mediterania melalui Terusan Suez pada Minggu hari ini. Beragam spekulasi muncul bahwa Rusia mendukung Iran. Namun Rusia belum memberi komentar. Negeri Beruang Merah itu mengatakan hanya bagian dari latihan yang direncanakan.

Iran bersikukuh serangan terhadap Israel pada Sabtu kemarin merupakan balasan terhadap serangan Israel pada konsuler mereka di Damaskus yang menewaskan tujuh perwira militer Iran. Hingga saat ini Israel mengaku tidak bertanggung jawab dalam serangan tersebut.

Rusia sebelumnya mengecam Israel atas serangan yang menyasar konsuler Iran.

“Setiap serangan kepada fasilitas diplomatik dan konsulat, yang dijamin oleh Konvensi Wina, dapat dikategorikan sebagai tak bisa diterima, begitu pula dengan pembunuhan politik,” kata Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov, dikutip dari Middle East Monitor.

Rusia dan China diketahui memiliki hubungan diplomatik dengan Iran dan terlibat dalam berbagai kerjasama.