KoranNTB.com – Dampak gempa Lombok tahun 2018 lalu hingga kini masih dirasakan masyarakat NTB, khususnya yang terkena dampak gempa. Puluhan ribu rumah warga dan fasilitas umum mengalami kerusakan akibat gempa.

Pemerintah Daerah menetapkan kerusakan menjadi tiga bagian, yaitu rumah rusak ringan, rusak sedang dan rusak berat.

Terkait itu, Danrem 162/WB Kolonel Czi Ahmad Rizal Ramdhani, S.Sos. SH. M.Han yang juga selaku Dansatgas Opster TNI melalui Kapenrem 162/WB Mayor Inf Dahlan, S.Sos., menyampaikan selain melaksanakan tugas Opster TNI dengan program pembuatan 70 unit rumah hunian sementara (Huntara) di dua lokasi yakni 40 unit di Kabuapaten Lombok Utara dan sisanya 30 unit di Kabupaten Lombok Barat serta pembuatan delapan unit sumur bor tersebar di seluruh wilayah terdampak gempa, para Babinsa yang desa binaannya terkena dampak gempa langsung menjadi fasilitator berkolaborasi dengan para fasilitator sipil yang memang sudah ada untuk proses percepatan rehab-rekons.

Percepatan dilakukan mulai dari pendataan ulang rumah yang rusak ringan dan rusak sedang, membentuk Pokmas, membantu penyusunan administrasi rencana anggaran biaya (RAB) kebutuhan masing-masing Pokmas, membantu koodinasi dengan BPBD maupun Dinas Perkim Kabupaten/Kota, membantu koordinasi pembuatan rekening ke BRI hingga pembagian rekening dan pencairan dana dan melaksanakan pengawasan pada tahap rehab-rekonsnya.

“Terkait dengan pencairan dana di BRI ini, Pemerintah sudah melakukan berbagai upaya  untuk mempermudah birokrasi dan administrasi sebagai persyaratan pencairan dana stimulan,” kata Dahlan.

Menurutnya, berbagai macam latar belakang dan pengalaman masyarakat yang tidak semua memahami proses pencairan dana stimulan itu menjadi salah satu kendala di lapangan. Untuk itu, sambung putra tana Samawa tersebut, keberadaan fasilitator dan Babinsa untuk membantu memberikan solusi dan pemahaman serta pendampingan kepada masyarakat dalam proses pencairan dana stimulan sesuai prosedur sehingga bisa meminimalisir semua permasalahan pada level bawah dengan harapan target percepatan rehab-rekon dapat tercapai.

Diinformasikan para Babinsa bersama Fasilitator saat ini, ada yang masih membentuk Pokmas baru, ada yang sedang membantu pembuatan dan pembagian buku rekening, koordinasi dengan BRI khusus dan kegiatan lainnya bagian Proses  kegiatan Percepatan rehab-rekons. (red/3)