KORANNTB.com – Wakil gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalillah menyatakan bahwa kunci dari segala program terletak pada kebersamaan dalam membangun serta keberlanjutan dalam pelaksanaannya, termasuk dalam mewujudkan revitalisasi posyandu, dari konvensional ke posyandu keluarga.

“Percayalah, InsyaAllah semua akan tercapai. Yang terpenting kerja keras, kerja sama serta turut mengawal setiap program kegiatan, sehingga kedepan tidak ada yang tidak mungkin,” ungkap Wagub Ummi Rohmi saat meresmikan posyandu keluarga di Desa Moneng, Kecamatan Brang Rea, Kab. Sumbawa Barat (20/10).

Ummi rohmi juga mengingatkan bahwa posyandu keluarga sejak awal dilaunching diperuntukkan sebagai pusat edukasi masyarakat, dimana jika setiap kegiatannya dikawal, setiap prosesnya secara berkesinambungan serta masyarakatnya turut andil, maka bukan tidak mungkin setiap masalah sosial yang ada ditingkat dusun dan desa akan teratasi.

“Sejak dilaunching, kita fokuskan posyandu keluarga sebagai tempat edukasi. Mampu melayani dari bayi, remaja, hingga lansia. Semua edukasi bisa kita masukan melalui kegiatan ini setiap bulan sampai ke dusun-dusun,” katanya.

Sementara itu, Pjs Bupati Sumbawa Barat, Dr. M. Agus Patria, dalam sambutannya menyatakan di KSB sendiri tersapat 225 posyandu konvensional, 67 unit diantaranya sudah beralih status menjadi posyandu keluarga.

” InsyaAllah, sisanya bisa kami usahakan dan tuntaskan cepat,” kata Agus optimis.

Tak hanya itu, ia juga meminta agar pemerintah provinsi dan kabupaten terus meningkatkan kerja sama dalam pembangunan daerahnya dengan memberikan pembinaan dalam upaya menyelaraskan program yang ada.

“Karena sesungguhnya  kami di kabupaten Sumbawa Barat, siap menerima arahan dan pembinaan. Kita ingin secepatnya posyandu keluarga dibumikan di tanah Pariri Lema Bariri,” pintanya.

Sedangkan Kepala Desa Moneng, Akhyar Rosidi, menyatakan komitmennya untuk mendukung sepenuhnya program-program Pemprov NTB termasuk posyandu terintegrasi, Zero Waste, pemanfatatan BUMDes hingga Desa Wisata.

“Alhamdulillah di Desa Moneng terdapat beberapa layanan kesehatan dasar, dari pustu, puskesdes, hingga posyandu keluarga,” ujar Rosidi.

Desa yang berdiri sejak tahun 2010 itu juga aktif melakukan inovasi dalam upaya mendukung suksesnya Posyandu keluarga, diantaranya yakni Bapak Antar Anak Ke Posyandu (Bapasi) dan Tabungan sehat Balita Bayi (Taseba),

“Dalam bidang zero waste, kami sediakan pick up yang beroperasi dua kali seminggu, pelatihan kompos kepada ibu-ibu. Sedangkan disektor pariwisata kami telah membebaskan lahan seluas 1,6 hektar untuk agrowisata,” sebut Kades Moneng itu. (red)