KORANNTB.com – Kinerja akademik di sekolah dapat diakses secara terbuka oleh publik melalui aplikasi Simak.id. Dengan latar belakang tersebut, 11 SMA Kota Mataram mengikuti training dan implementasi Simak.id berlokasi di SMAN 2 Mataram.

Acara ini dihadiri oleh Perwakilan Dinas Pendidikan Provinsi NTB Kepala Kantor Cabang Dinas (KCD) Dikbud Mataram-Lombok Barat (Malomba) Lalu Basuki Rahman, Anggota DPRD Provinsi NTB Lalu Budi Suryata, dan CEO Simak.id Johan Awaluddin.

Johan mengatakan, Simak.id adalah aplikasi kolaborasi online yang mempermudah sistem manajemen akademik dan komunikasi terhadap orang tua.

“Manfaat dari Simak.id diantaranya membantu sekolah dalam pembuatan dan pemberkasan dokumen digital data manajemen sekolah dan administrasi pendidikan,” katanya, Senin 5 Juli 2021.

Dikatakan Johan, Simak.id sebagai acuan standar format administrasi pendidikan. Aplikasi ini akan memudahkan sekolah dalam menyampaikan informasi perkembangan pendidikan dan administrasi kepada orang tua.

“Simak.id memiliki perbedaan dengan aplikasi lain, Simak.id berkonsentrasi pada sistem/proses akademik lembaga pendidikan,” sambungnya.

Sementara itu, Anggota DPRD Provinsi NTB Lalu Budi Suryata menyebut, perkembangan zaman tak dapat dipisahkan dengan teknologi. Keberadaan Simak.id ini akan membuat kerja akademik sekolah lebih ringkas dan sederhana. Terlebih disaat kondisi pandemi saat ini keberadaan aplikasi digital begitu penting.

“Tinggal bagaimana sekolah mau serius dan memaksimalkan manajemen pendidikan digital ini,” katanya.

Budi optimis, ketika manajemen pendidikan yang sudah tersusun secara digital di dalam Simak.id sanggup dipahami kepala sekolah, wali kelas, guru mata pelajaran, dan penanggung jawab lainnya, dinas terkait akan mudah mengontrol SMA/SMK negeri seluruh NTB.

“Setelah SMA saya harapkan segera saja SMK mendapat training aplikasi ini,” sambungnya.

Kepala Kantor Cabang Dinas (KCD) Dikbud Mataram-Lombok Barat (Malomba) Lalu Basuki Rahman mengatakan, kompetensi digital harus dikuasai semua sekolah. Delapan standar pendidikan harus masuk di aplikasi.

“Bagus ini semua dalam satu aplikasi. Jangan lagi sekolah hanya manual dan masih memakai form,” katanya.
Dikatakan, semua saat ini dapat masuk di handphone. Keberadaan smartphone bagaikan mata pisau, dapat mengarah kepada kebaikan dan kemudharatan.

“Untuk Simak.id ini langsung segera supaya sekolah praktik aplikasi,” imbuhnya.

Untuk diketahui, Simak.id sesuai dengan format kurikulum yang berlaku. Simak.id mencakup role penugasan lembaga pendidikan. Simak.id mengacu pada tugas pokok dan fungsi masing-masing user lembaga pendidikan. Simak.id sebagai education support system memberikan dukungan kepada lembaga pendidikan dengan menggratiskan penggunaan Simak.id baik di internal dan eksternal lembaga pendidikan.

Di tahap awal ini penggunaan aplikasi Simak.id tidak dipungut biaya alias gratis. Pun begitu dengan penggunaan website aplikasi Simak.id – user dari pendidik dan tenaga kependidikan. Selain itu, sekolah juga digratiskan menggunakan mobile aplikasi Simak.id dengan user siswa dan orang tua / wali murid. Baru kemudian sekolah hanya perlu terlibat pada pembiayaan data sekolah tiap tahun. (red)