KORANNTB.com – Desa Pamanto, Kecamatan Empang, Kabupaten Sumbawa, NTB berikhtiar untuk mendukung kebijakan pemerintah pusat, mengembangkan potensi komiditi sarang burung walet.

Komitmen serius pemerintah Desa Pamanto itu ditunjukkan dengan membangun pusat budidaya burung walet yang pengelolaannya nantinya melibatkan kelompok masyarakat setempat.

Peresmian pusat budidaya sarang burung walet di Desa Pamanto digelar Rabu 3 November 2021, dihadiri Anggota  Komisi IV DPR RI, H Johan Rosihan ST, Camat Empang, pejabat dari Pemkab Sumbawa, unsur Muspicam Empang, para tokoh agama dan masyarakat.

Kepala Desa Pamanto, Kades H Iman Ikraman mengatakan, peresmian pusat budidaya sarang burung walet ini dilakukan sebagai tekad Desa sertempat dalam mengikuti dan mewujudkan arahan dari Menteri Pertanian dan Menteri Perdagangan terkait dua sektor unggulan pemerintah pusat yaitu Sarang Burung Walet dan Porang.

“Potensi sarang burung walet di Pamanto cukup bagus, sehingga Pemdes Pamanto pun menginisiasi budidaya burung walet ini. Ini komitmen kami mendukung pemerintah pusat,” kata H Iman Ikraman di sela kegiatan peresmian bangunan sarang burung walet, Rabu ( 3/11 )

Pembangunan pusat budidaya sarang burung walet di Desa Pamanto dialokasikan dari APBDes 2020. Sementara tanah lokasi bangunan sarang burung Walet Desa Pamanto diwakafkan oleh Ketua PKK Desa Pamanto, Hj Ema Yuniarti kepada dua Masjid desa.

“Dengan begitu, dua masjid di desa ini juga akan mendapatkan hasil dari keuntungan sarang burung walet 20% dan ke PADes 80%. Kita libatkan masyarakat dalam pengelolaannya,” ujarnya.

Menurut Iman Ikraman, hal ini dilakukan sebagai bentuk keseriusan Pemdes Pamanto untuk berinovasi mengembangkan potensi Desa yang muaranya untuk kesejahteraan masyarakat.

“Kami ingin tunjukkan bahwa Desa Mandiri itu nggak hanya sebatas wacana dan slogan belaka. Inovasi adalah suatu keniscyaan kalau mau sejahtera. Kami juga merasa bahagia dan haru ketika Pemerintah Pusat juga akan mengembangkan Sarang Burung Walet sebagai Produk Andalan,” tukasnya.

Ia mengatakan, untuk jangka panjang nantinya Desa Pamanto tak hanya bangga dengan produksi kerupuk atom, masin dan komoditas lainnya tetapi juga memiliki produk baru sebagai triggernya yaitu Sarang Burut Walet.

“Kami optimistis Pamanto akan jadi salah satu role model desa mandiri, walau mungkin harus menunggu beberapa tahun lagi. Mungkin butuh waktu yang tidak sebentar, akan tetapi dengan kerja bersama, tekad yang keras dan pantang menyerah, Inshaa Allah Pamanto akan menjelma jadi desa yang menjadi kekuatan bagi desa-desa lainnya,” ujar Iman.

Iman menambahkan, dengan hadirnya pusat budidaya sarang burung walet akan banyak pembangunan yang bisa dikerjakan tanpa menggunakan Dana Desa.

“Kami sudah merencanakan bahwa Pembangunan Masjid akan kami ambil dari hasil sarang burut walet ini, peningkatan pelayanan kesehatan dan pendidikan Gratis bagi masyarakat yang kurang mampu akan jadi kenyataan,” katanya optimis.

Seperti diketahui, secara nasional pemerintah sudah menetapkan sarangburung walet sebagai salah satu komoditi andalan Indonesia.

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menegaskan, Indonesia memiliki peluang besar dari sarang burung walet yang memiliki nilai cukup besar. Apalagi saat ini Indonesia menjadi produser utama sarang burung walet.

Pada Mei 2021 lalu Pemerintah RI dan Pemerintah China juga sudah membangun komitmen bersama. China akan membeli sarang burung walet dari Indonesia senilai Rp 16 triliun setiap tahun.

Menurut Kades Pamanto, H Iman Ikaraman, program pemerintah pusat ini harus diejawantahkan di daerah, termasuk di NTB ini.

“Sehingga kita berikhtiar agar Pamanto bisa menjadi Desa penyumbang produksi sarang burung walet nantinya,” ujarnya.

Berdasarkan catatan, selain inovasi sarang burung walet, kebrakan inovasi Kades Iman Ikraman selama tiga tahun menjabat sudah berhasil menoreh sejumlah prestasi bagi Desa Pamanto.

Seperti menjadi Desa Terbaik tingkat Kabupaten Sumbawa atas pengelolaan dana desa tahun anggaran 2019, dan terpilih menjadi Desa Sehat 2020.

Dalam tiga tahun masa jabatannya, Iman Ikaraman juga sudah berhasil menuntaskan persoalan dasar masyarakat, di bidang pendidikan, kesehatan, dan ekonomi. Bukti nyatanya bahwa infrastruktur di Desa tersebut sudah bisa dibilang mantap 100 persen.

“Alhamdulillah, apa yang dilakukan di Desa Pamanto ini semuanya mendapat dukungan masyarakat. Keberhasilan yang ada merupakan kerja kolektif Pemdes, para tokoh agama dan tokoh masyarakat, dan juga masyarakat kami semuanya,” katanya.

Sementara itu, anggota  Komisi IV DPR RI, H Johan Rosihan ST mengapresiasi inovasi Desa Pamanto sebagai Desa yang mewujudkan Program Andalan dari pemerintah pusat.

“Pemerintah pusat serius mewujudkan sarang burung walet dan porang sebagai sektor andalan. Dan Desa Pamanto ini menyambutnya dengan kerja, langsung action. Tidak hanya sibuk bernarasi soal kemandirian namun mewujudkannya dengan sangat cepat dan apik,” kata Johan Rosihan

Johan mengatakan, dirinya akan menyampaikan kabar baik ini langsung kepda Menteri Pertanian, nantinya.

“Kita akan bangga menyampaikan ke pemerintah pusat bahwa ada Desa di NTB yaitu Desa Pamanto yang sudah memulai program sarang burung walet ini sebagai pesan bahwa Sumbawa sudah mewujudkan keinginan Pak Jokowi,” ujarnya. (red)