KORANNTB.com – Kapal bot mengangkut Pekerja Migran Indonesia (PMI) ilegal, karam di perairan Pantai Tanjung Balau, Johor, Malaysia, Rabu, 15 Desember 2021.

Kapal tersebut diduga mengangkut warga Lombok yang ingin bekerja melalui jalur ilegal di Malaysia.

Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Nusa Tenggara Barat, I Gede Putu Aryadi, mengatakan hingga saat ini masih mencari informasi dan data korban kapal karam tersebut.

“Belum ada data resmi. Kita menunggu dari KJRI sana. Kita tetap berkoordinasi dengan KJRI dan BP2MI,” katanya, Kamis, 16 Desember 2021.

Data sementara dihimpun media ini, kapal tersebut mengangkut 50 PMI ilegal. 16 ditemukan meninggal, 14 selamat dan 20 lainnya masih belum ditemukan.

Hingga saat ini Disnakertrans NTB belum menerima informasi resmi soal korban kapal karam berasal dari Lombok.

“Kalau belum ada kejelasan susah. Nanti takut masyarakat, simpang siur informasi,” katanya.

Meski demikian, Aryadi mengatakan sejak jauh hari selalu mengimbau masyarakat untuk tidak menjadi PMI ilegal. Bahkan beberapa kegiatan bersama kepala desa di NTB, selalu ditekankan agar mengawasi warga yang berangkat menjadi PMI ilegal.

“Kayak kasus Lombok Tengah kemarin, keluarganya sendiri tidak tahu dia berangkat,” ujarnya.

Lebih lanjut, Aryadi mengatakan dalam waktu dekat akan ada MotoGP di Mandalika Lombok. Diperkirakan event tersebut menyerap 21 ribu tenaga kerja lokal, sehingga dia telah berkoordinasi dengan sejumlah pihak untuk menyiapkan SDM lokal.

“Di sekitar ITDC (Sirkuit Mandalika) memang tidak terlalu banyak. Tapi di lingkaran sirkut ini besar. Tinggal ITDC nanti ada MoU dengan balai latihan kerja untuk menyerap tenaga kerja,” katanya. (red)

Foto: Istimewa