KORANNTB.com – Data sementara korban tewas akibat kapal boat karam di perairan Pantai Tanjung Balau, Johor, Malaysia, Rabu, 15 Desember 2021, berjumlah 11 orang.

Enam di antaranya adalah warga Lombok, Nusa Tenggara Barat. Kapal tersebut mengangkut warga yang ingin bekerja melalui jalur ilegal di Malaysia.

Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Nusa Tenggara Barat, I Gede Putu Aryadi, mengatakan berdasarkan data sementara KJRI Johor Baharu, enam korban tewas terdata adalah warga Lombok.

“Berdasarkan informasi ini, maka kami saat ini sedang mengkonfirmasi ke aparat desa atau pemda setempat, untuk identifikasi dan menggali informasi lebih detail,” katanya, Kamis, 16 Desember 2021.

Masing-masing korban adalah Gunaman asal Desa Lenek Rabianbiak, Kecamatan Aikmel, Lombok Timur, Yoan Eki Sudiatma asal Desa Kedondong Daye, Pringgasela, Lombok Timur, Dedi Suryadi asal Desa Anjani Timur, Kecamatan Suralaga, Lombok Timur.

Kemudian, Muhammad Nasir asal Desa Balemontong, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah, Samsuddin asal Desa Pemasah, Kecamatan Jerowaru, Lombok Timur dan Alwi asal Desa Mampe, Kecamatan Jerowaru, Lombok Timur.

Tiga warga lainnya berasal dari luar NTB. Masing-masing adalah Fatimah asal Jember, Andy Maulana asal Cilacap dan Nasirah asal Cilacap.

Sebelumnya, kapal karam tersebut mengangkut 50 PMI ilegal. 11 ditemukan meninggal, 14 selamat dan 24 sisanya masih hilang.

Sementara saat ini ada beberapa jenazah lagi ditemukan di lokasi kejadian. Namun masih dalam proses identifikasi oleh aparat di Malaysia.

“Proses identifikasi dan evakuasi di Malaysia masih berlangsung. Kita tunggu informasi selanjutnya,” ujar Aryadi.

Kapal diduga karam saat menurunkan penumpang di perairan Tanjung Balau, Malaysia. Saat itu ombak besar menghempas kapal.

Kapal ditemukan dalam posisi terbalik di tepi pantai. Satu jenazah ditemukan terperangkap dalam kapal, sementara 10 jenazah ditemukan sekitar 30 meter dari tepi pantai.

Kapal tersebut berjenis boat pancung dengan ukuran panjang 25 meter, lebar tiga meter, dengan dilengkapi empat mesin. Kapal memiliki kapasitas 200 orang. Berangkat dari Tanjung Uban, Kepulauan Riau menuju Johor Malaysia. (red)