KORANNTB.com – Curah hujan di Nusa Tenggara Barat (NTB) mulai berkurang dibandingkan pada periode Februari lalu. NTB kini memasuki peralihan ke musim kemarau.

Teknisi Staklim NTB, Dwi Rizky Aprilia, mengatakan akhir Februari lalu masih banyak hujan lebat di NTB. Curah hujan dasarian III Februari hampir merata di NTB. Namun intensitas hujan semakin berkurang dibandingkan sebelumnya.

“Dasarian I Maret 2023 (1-10 Maret) terdapat peluang hujan dengan intensitas >20 mm yang terjadi hampir merata di NTB dengan probabilitas >90 persen,” katanya, Rabu, 1 Maret 2023.

Curah hujan yang terus berkurang menandakan peralihan musim hujan ke kemarau dimulai.

Namun meskipun peralihan ke musim kemarau, bukan berarti NTB tidak akan diguyur hujan. Potensi bencana hidrometeorologi saat peralihan musim dapat saja terjadi.

Untuk itu BMKG mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi saat peralihan musim.

“Seruakan dingin dari Benua Asia, aktifnya Monsun Asia dan adanya tekanan rendah di utara Australia memicu terjadinya angin kencang dan hujan lebat,” ujarnya.

Angin kencang dan hujan lebat terjadi di beberapa wilayah Indonesia bagian selatan termasuk NTB dalam beberapa hari ke depan. Fenomena ini memang sering terjadi setiap peralihan musim.

“Masyarakat diharapkan waspada potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, angin kencang dan tanah longsor yang dapat terjadi saat periode peralihan musim,” katanya.

Masyarakat juga diimbau mewaspadai cuaca ekstrem yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. (red)