KoranNTB.com – Meteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi satu Menristekdikti Republik Indonesia Prof. H. Mohamad Nasir, menyampaikan kuliah umum bertajuk Peran Mahasiswa Dalam Menghadapi Era Revolusi Industri 4.0 kepada empat ribu mahasiswa di Gedung Auditorium M Yusuf Abu Bakar Universitas Mataram (Unram), Senin 15 April 2019.

Selain dihadiri mahasiswa dari berbagai universitas seperti Unram, IKIP Mataram, Universitas Muhamadiya Mataram, Unizar, Akademi Komputer Mataram, Universitas Nahdlatul Ulama dan Universitas NW Mataram, kuliah umum tersebut juga dihadiri oleh Gubernur Nusa Tenggara Barat Zulkieflimansyah, Kurtubi dari Komisi VII DPR RI, seluruh Wakil Rektor, Dekan dan pejabat di lingkungan Unram.

Rektor Unram Prof. Dr. Lalu Husni,  saat memberi sambutan mengatakan kedatangan Prof. Nasir selain untuk memberi kuliah umum, juga untuk melihat secara lebih dekat kondisi lokasi Bima dan lokasi Lombok Utara yang akan dijadikan Politeknik Negeri.

Sementara itu, Gubernur NTB dalam sambutannya menyampaikan revolusi industri 4.0 akan menyebabkan perubahan yang luar biasa di dunia, oleh karena itu mahasiswa harus mempersiapkan diri agar tidak gagap dengan kemajuan teknologi. Ia berpesan agar mahasiswa selain meiliki kemampuan akademik yang baik juga harus memiliki pengalaman dalam berorganisasi.

“Jangan hanya datang ke kampus untuk belajar saja, tapi jadikanlah kampus jsebagai tempat untuk membangun jaringan luas di masa yang akan datang,” paparnya.

Prof. Nasir dalam kuliah umum menyampaikan kunci sukses di era revolusi industri 4.0. Ia mengatakan  jika ingin menjadi orang yang sukses, ada sepuluh hal yang harus dimiliki mahasiswa, yaitu kejujuran, kedisiplinan, mudah bergaul, dukungan pendamping, pekerja keras, mencintai pekerjaan, mempunyai jiwa kepemimpinan, kepribadian yang kompetitif, keteraturan dalam hidup, kemampuan menjual idenya atau kreatif dan inovatif.

Era revolusi industri 4.0 menuntut agar setiap orang memperkuat literasi yang dimiliki dengan data literation, technology literation dan human literation.

“Jika kita bicara mengenai internet of things, maka kita harus memperhatikan yang nama big data. Mahasiswa harus mempersiapkan ilmu pada bidang-bidang ini. Dengan demikian, masalah literasi menjadi salah satu hal yang penting. Karena data sangat besar maka literasi kita juga harus besar,” imbuhnya.

“Di era revolusi industri 4.0 kita akan mengalami lompatan yang luar biasa, dengan menggunakan teknologi kita bisa menghasilkan aset miliaran dolar dalam jangka waktu yang singkat, inilah yang disebut unicorn yaitu perusahaan dengan asetnya di atas 1 miliar dolar, seperti Gojek dan sebagainya,” lanjutnya.

Oleh karena itu, kurikulum ke depan harus dibangun sesuai dengan era revolusi industri 4.0. “Target ke depan  bagaimana perguruan tinggi memiliki akreditasi minimal A. Saya berharap tahun depan Unram bisa memiliki akreditasi A.” ungkap Prof. Nasir.

Ia juga mengatakan mahasiswa harus memiliki sertifikat kompetensi selain memiliki ijazah. “Pekerjaan saat ini yang di tanyakan bukan ijazah tetapi keterampilan apa yang dimiliki, yang dibuktikan dengan sertifikat kompetensi,” tambahnya.

Setelah memberikan kuliah umum di Unram, Prof. Nasir bersama rombongan melanjutkan kunjungan kerjan ke KLU untuk meninjau kondisi lokasi yang sedang diusahakan menjadi Politeknik Negeri

Dalam sambutannya Prof. Natsir menyampaikan perhatiannya kepada pembentukan politeknik negeri terutama di daerah tertinggal, terluar dan terdepan (3T) termasuk di KLU.

“Program Presiden Jokowi menekankan pada pendidikan vokasi, yaitu di dalamnya adalah masalah politeknik terutama daerah-daeran dan kabupaten yang berada di daerah 3T, dan saya memberikan perhatian kepada NTB agar sumber daya manusianya dapat belajar di politeknik untuk mengasah keterampilannya,” ungkapnya. (red/3)