Pilkada Sumbawa Diprediksi Bakal Seru dan Penuh Gengsi Politik
KORANNTB.com – Pilkada di tujuh Kabupaten dan Kota di wilayah NTB tahun 2020 mendatang akan berlangsung seru dan penuh kejutan, termasuk di Pilkada Kabupaten Sumbawa.
Lembaga Kajian Politik NTB, Mi6 memprediksi, para kandidat pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Sumbawa bakal bersaing ketat merebut suara dengan segmentasi pemilih yang terpetakan secara jelas afiliasi dukungannya.
Saat ini setidaknya sudah ada beberapa calon yang sudah mencuat yang diprediksi maju lewat jalur parpol maupun independen.
Selain Petahana, calon Bupati-Wakil Bupati yang digadang-gadang tampil di Pilkada Sumbawa adalah H Mahmud Abdullah (Haji Mo’) – Dewi
Noviany, H Syarafuddin Jarot – H Muchlis dan Nurdin Ranggabarani. Sementara Talifudin-Sudirman yang diprediksi maju melalui jalur independen.
“Bakal calon (Bupati dan Wabup) ini memiliki kans maju. Mi6 memprediksi Pilkada Sumbawa pasti seru dan penuh gengsi,” kata Direktur Mi6, Bambang Mei Finarwanto, Kamis, 6 Februari 2020.
Pria yang akrab disapa Didu ini memaparkan, keseimbangan kekuatan lima pasangan ini baik dari sisi dukungan politik dan juga potensi geopolitik.
Bupati Sumbawa Besar saat ini, Husni Djibril dikabarkan akan maju kembali dalam pertarungan apabila ada parpol yang mengusungnya kelak. Sebagai petahana, Husni boleh jadi masih mempunyai elektabilitas dan popularitas.
Pasangan Syarafuddin Jarot – Mokhlis, juga punya potensi mumpuni. Apalagi setelah Partai Gerindra memberi sinyal kuat dukungan kepada paket ini. Sebagai pendatang baru , pasangan Jarot – Mokhlis dipandang mampu mengimbangi power petahana karena background maupun investasi sosial di masyarakat Sumbawa.
Didu mengulas, Jarot yang pernah menjabat petinggi di PT Newmont Nusa Tenggara yang dinasionalisasi menjadi Amman Mineral, kiprahnya tentu tak bisa diragukan di tengah masyarakat Sumbawa.
“Jarot sudah lama berbuat dan bersentuhan dengan masyarakat Sumbawa, tentu kontribusi sosialnya akan menjadi bekal yang kuat menciptakan kantung suara,” kata Didu.
Wakilnya sendiri, Mokhlis memiliki latar belakang birokrasi yang baik dan inovatif. Namanya dikenal karena aktif turun menyalurkan program pemerintah. Keluarga besar Mokhlis pun disebut memiliki kedekatan dengan warga Sumbawa.
“Ada ketokohan kuat dalam diri Pak Mokhlis ini,” katanya.
Selanjutnya urai Didu, pasangan Haji Mo’ – Novi, khususnya Mo’ patut diperhitungkan dari sisi kapasitas dan performance karena punya basis suara yang tak bisa diremehkan dimata publik Sumbawa. Plus Mo’ memiliki pengalaman dan rekam jejak mengikuti konstestasi Pilkada Sumbawa 2015.
Sementara Novi yang juga adik kandung Gubernur NTB Zulkieflimansyah, dianggap mampu memberikan kontribusi yang signifikan dalam mendongkrak perolehan suara paket ini.
Pasangan Haji Mo’ – Novi didukung PDIP dan PKS serta beberapa parpol lain yang diprediksi masuk dalam gerbong ini.
Didu menambahkan sebagai politisi kawakan PPP , Nurdin Ranggabarani saat ini sangat agresif dan organize melakukan sosialisasi dan penetrasi dukungan di masyarakat Sumbawa, termasuk melakukan komunikasi politik dengan pimpinan Parpol.
“Rangkaian manuver dan kerja politik Nurdin ini tidak bisa dipandang sebelah mata. Dia ingin membuktikan serius maju di pilkada sumbawa karena ini pertarungan terakhirnya kalah ataupun menang,” ujarnya.
Sementara untuk calon jalur independen Talifudin – Sudirman jika lolos persyaratan Paslon oleh KPU, tentu membutuhkan kerja ekstra keras, khususnya intensitas visiting dalam meraih dukungan publik sumbawa. Mengingat jalur independen tidak memiliki perangkat atau struktur sampai ke tingkat ranting seperti jalur Parpol.
“Dari sisi geopolitik pun, kandidat calon pasangan ini tentu punya dukungan di wilayah masing-masing, timur dan barat,” kata Didu sembari menambahkan langkah politis dan pola kampanye nantinya yang akan sangat menentukan kans kemenangan.
“Langkah strategis para pasangan ini yang akan menentukan. Sebab kans para pasangan calon ini nantinya punya potensi dan kanal-kanal suara masing-masing yang spesifik dan khas,” ujarnya.
Selanjutnya Didu tidak memungkiri saat ini untuk Pilkada Sumbawa muncul banyak nama kandindat yang disinyalir memiliki interest kuat maju dalam kontestasi ini. Nama-nama seperti Burhanudin Jafar Salam (BJS), Andi Tirta, A Rahman Alamudy dan lainnya digadang-gadang tampil sebagai calon alternatif.
Lebih jauh Didu mengungkapkan, pertarungan di Pilkada Sumbawa berada pada medan teritori yang luas. Tak seperti di daerah lain, pemilih menyebar dalam ruang – ruang yang jauh. Energi para paslon akan cukup terkuras untuk terus menyapa mereka.
“Ya, para calon ini harus kuat-kuat tenaga dan hamburkan logistik diawal tanpa parameter yang terukur, akhirnya lemas sebelum finish,” imbuhnya.
Didu mengingatkan, berkaca pada Pileg dan Pilpres 2019 partisipasi politik di Sumbawa cukup tinggi di atas 75 persen. Para calon punya tantangan tak hanya harus menang, namun juga sanggup meningkatkan partisipasi pemilih.
“Utamanya pemilih pemula dan milennials, itu bisa menjadi kekuatan bila dikelola optimal,” ujarnya. (red)