KORANNTB.com – Seorang warga Desa Montong Are, Kecamatan Kediri, Lombok Barat, meninggal setelah sebelumnya memiliki riwayat perjalanan dari Mojokerto Jawa Timur, Minggu, 29 Maret 2020.

Korban berinisial SH (45 tahun) bersatus Orang Dalam Pemantauan (ODP) setelah balik dari Mojokerto. Awalnya, ia memiliki riwayat perjalanan ke Mojokerto pada 16 Maret 2020. Kemudian pada tanggal 23 Maret, ia dan dua temannya pulang menggunakan truk pengangkut barang.

Kepala Pelaksana BPBD NTB Ahsanul Khalik, mengatakan 24 Maret 2020, korban datang ke Puskemas Pembantu Montong Are dengan keluhan batuk, pilek dan pusing.

“Tapi saat itu tidak dalam kondisi demam dan tensi normal 120/80 dengan suhu tubuh 36° Celcius,” katanya, Minggu, 29 Maret 2020.

Korban kemudian diberikan obat dan pulang ke rumah. Namun karena korban memiliki riwayat perjalanan dari Mojokerto yang merupakan daerah terpapar Coronavirus COVID-19, pihak Puskesmas menetapkan dia sebagai ODP dan meminta pihak dusun dan desa memantau.

“Selanjutnya pada tanggal 25 Maret 2020 kondisi almarhum karena baikan dan tidak memiliki keluhan, dalam kondisi sebagai ODP keluar pada malam harinya bermain bulutangkis,” ujarnya.

Pada tanggal 27 Maret 2020 korban kembali datang ke Puskesmas Pembantu Montong Are dan melaporkan diri ke petugas hanya mengalami gangguan batuk. Korban kemudian diperiksa.

Namun pada 29 Maret 2020, pukul 05.00 Wita dini hari, korban mengalami sesak napas. Pihak keluarga baru membawa korban ke Puskemas pukul 18.00 Wita, namun di tengah perjalanan korban meninggal dunia.

“Tiba di Puskesmas pukul 18.20 Wita dalam kondisi meninggal dunia. Atau tepatnya meninggal dalam perjalanan,” katanya.

Ahsanul Khalik belum memastikan korban tertular Corona, karena hingga kini masih akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. (red)