KORANNTB.com – Seorang diduga penyusup dalam barisan aksi unjuk rasa mahasiswa di depan Kantor DPRD NTB akhirnya diamankan Tim Puma Polresta Mataram, karena membawa senjata tajam berupa besi kuningan yang ujungnya runcing dan bergagang, Rabu, 8 September 2022.

Pengamanan tersebut sempat menyita perhatian para demonstran yang tengah berorasi lantaran mengira salah satu rekannya dari mahasiswa yang tengah demonstrasi diamankan polisi.

“Jadi mahasiswa yang sedang demo tersebut sempat terpancing dengan aksi kita yang lagi mengangamankan penyusup, namun setelah diketahui bahwa pelaku bukan bagian dari mereka, masa aksi melanjutkan orasinya,” kata Kapolresta Mataram Kombes Pol Mustofa.

Mustafa mengatakan, polisi melihat ada seseorang yang bukan mahasiswa tengah membawa senjata tajam di kerumunan. Dari sana polisi dengan cepat melakukan pengamanan.

“Yang bersangkutan telah diamankan dan bibawa ke Mapolresta untuk selanjutnya diperiksa. Karena sesuai ketentuan dalam unjuk rasa sangat dilarang membawa senjata tajam. Ini sudah melanggar aturan sehingga harus segera diamankan,” ujar Mustofa.

Ia melanjutkan, untuk mengetahui secara jelas bahwa yang bersangkutan itu apakah bagian dari peserta unjuk rasa belum diketahui karena masih sedang didalami.

“Yang bersangkutan baru diamankan, jadi kami belum bisa memastikan bahwa yang bersangkutan merupakan bagian dari demonstran atau tidak, dan sejauh ini belum ada korlap dari kelompok mahasiswa yang mengaku yang bersangkutan anggotanya seperti tiga orang yang diamankan sebelumnya,” kata Mustofa.

Sebelumnya ada tiga peserta demo yang diamankan karena massa aksi kurang tertib, tapi karena itu bagian dari mahasiswa, korlapnya langsung menghadap dan meminta kami untuk membebaskan. Berdasarkan beberapa  pertimbangan tiga orang tersebut dikembalikan lagi bergabung dengan rekannya.

Namun kali ini seseorang diduga penyusup langsung diamankan. Polisi tidak mentolerir adanya orang membawa Sajam dan membahayakan nyawa orang lain.

“Terpaksa kami amankan untuk mencegah hal-hal yang tidak kita inginkan. Ini demi keamanan agar aksi unjuk rasa ini berlangsung tertib,” katanya. (red)