Pada kesempatan yang sama, Camat Sumbawa Iwan Sofyan menyampaikan kondisi daerah Lempeh mulai berkembang yang ditandai dengan menjamurnya retail modern dan perusahaan-perusahaan. Ia berharap dengan menggeliatnya investasi di daerah Lempeh bisa juga dinikmati oleh masyarakat dengan menjadi pekerja disana.

Sementara itu, Lurah Lempeh Deny Armansyah menyampaikan jumlah penduduk Lempeh sebanyak 5.349 Orang dengan rincian penduduk laki-laki sebanyak 2.681 orang dan penduduk perempuan sebanyak 2.668 Orang. Kelurahan Lempeh memiliki 8 posyandu, namun hanya 2 posyandu yang sudah memperoleh bantuan peralatan.

Deny menjelaskan kondisi sosial ekonomi dalam keadaan aman dan tenteram. Kelurahan Lempeh merupakan pusat perekonomian, dengan 60% adalah perkantoran, bandara dan hotel-hotel. Aktivitas ekonomi masyarakat Lempeh cukup beragam, ada yang menjadi petani tembakau dan PMI, walaupun jumlahnya tidak banyak.

“Jumlah PMI dan petani tembakau di Kelurahan Lempeh ini tidak banyak, namun kami berharap Disnakertrans NTB memberikan perhatian untuk masyarakat Lempeh dengan diikutsertakan menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan untuk petani tembakau dan PMI,” harap Deny.

Menanggapi hal tersebut, Kadisnakertrans NTB meminta Lurah Lempeh untuk melakukan pendataan terkait jumlah petani tembakau, agar program jaminan sosial yang dimiliki oleh Disnakertrans melalui dana DBHCHT bisa tepat sasaran.

“Karena DBHCHT ini adalah hasil jerih payah dari petani tembakau kita, maka kita harus memastikan bahwa petani dan buruh tani tembakau merasakan manfaatnya. Selain dengan bantuan-bantuan dan program lain, kami juga ingin petani dan buruh tani tembakau terlindungi dengan baik,” kata Aryadi.