KoranNTB.com – Perhelatan pemilihan kepala Daerah yang akan di gelar serentak tahun depan menjadi ajang spekulaisi bagi para politisi yang akan menghelat pergelaran Pilkada serentak, salah satunya adalah pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Matara.

Pasca Pemilu 2019 sejumlah nama dan figur kini digadang-gadang akan maju sebagi kandidat calon Walikota Mataram, yang paling anyar terdengar nama-nama yang tidak asing atau figur lama, sebut saja Wakil Walikota Mataram yang sekarang Mohan Roliskana dan ada juga wajah lama seperti Putu Sely dan Makmur Sa’id mantan Sekda Kota dari zaman Walikota HM Ruslan.

Kota Mataram, yang menjadi Ibu Kota Provinsi NTB, merupakan epicentrum dan barometer untuk NTB membutuhkan figur-figur alternatif, baru dan muda dengan gagasan dan ide yang lebih baik untuk kemjauan Kota Mataram.

Menurut Sekretaris Mi6 , Lalu Athari Fathullah, akhir-akhir ini ada beberapa figur muda yang kini mulai digadang curi start, seperti Ust. Badrutama, Putra Walikota Akhyar Abduh ini kerap kali diperbincangkan akan mendampingi beberapa tokoh senior. Kemunculan figur baru memang bagus, akan tetapi kebanyakan figur ini adalah wajah lama dan cenderung memiliki kaitan atau hubungan keluarga dengan pemimpin sebelumnya.

“Kondisi kota sebagai pusat pemerintah untuk ibu kota provinsi saya rasa tidak krisis figur, banyak figur yang memiliki kapasitas, dan pengalaman baik dari kalangan politisi, birokrasi, dan pengusaha, juga banyak anak muda yang layak diberikan kesempatan untuk mempin kota mataram lima tahun ke depan,” Kata Lalu Athari, Senin, 13 Mei 2019.

Lalu Athari melanjutkan dari beberapa tokoh yang layak untuk di pertimbangkan maju di kota mataram antara lain, Misbach Muliyadi, politisi Golkar, HMS Kasdiono, Ibnu Salim, Faurani, Sirra Prayuna, Subuhun Nuri.

“Ada juga anak Muda yang memilki pengalaman yang matang di Organisasi juga politisi seperti Karman BM dan banyak lagi tokoh-tokoh yang menjadi alternatif selain figur dan tokoh yang saat ini mengudara,” ujarnya.

Lebih jauh Athari menambahkan Mataram kota dengan penduduk yang beragam dan kemajuan yang terus berkembang ke depan membutuhkan pemimpin yang mampu memberikan solusi kemajuan, bukan lagi menjadi kota dinasti dengan pemimpin dari kalangan-kalangan itu saja,” tukasnya. (red/3)