KORANNTB.com – Angka kesembuhan pasien positif COVID-19 di Nusa Tenggara Barat terus bertambah dari hari ke hari. Pada Kamis, 14 Mei 2020 pasien sembuh berjumlah 33 orang.

Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas NTB, Lalu Gita Ariadi, mengatakan 33 pasien sembuh menjalani perawatan. Mereka dilakukan test SWAB sebanyak dua kali dengan hasil negatif.

“Hari ini terdapat penambahan 33 orang yang sembuh dari Covid-19 setelah pemeriksaan laboratorium swab dua kali dan keduanya negatif,” katanya dalam keterangan pers, Kamis, 14 Mei 2020.

Sementara untuk pasien positif baru hari ini bertambah enam orang. Untuk total kasus positif di NTB berjumlah 356 kasus. Pasien sembuh berjumlah 183 orang, sementara yang masih dirawat berjumlah 166 orang.

“Dengan adanya tambahan enam kasus baru terkonfirmasi positif, 33 tambahan sembuh baru dan
tidak ada kematian baru, maka jumlah pasien positif Covid-19 di Provinsi NTB sampai hari ini
sebanyak 356 orang, dengan perincian 183 orang sudah sembuh, tujuh meninggal dunia, serta 166 orang masih positif dan dalam keadaan baik,” ujarnya.

Ia menjelaskan, angka kesembuhan pasien Coronavirus COVID-19 lebih besar dibandingkan angka pasien positif yang masih dirawat. Angka kesembuhan lebih tinggi di atas rata-rata nasional.

Sebelumnya, Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Provinsi NTB yang juga Koordinator Bidang Humas Gugus Tugas Covid-19, Gde Putu Aryadi, mengatakan meskipun angka kesembuhan tinggi, namun masyarakat diminta untuk tetap disiplin menerapkan physical distancing dan juga sering cuci tangan dan gunakan masker.

“Mari kita tidak lengah, sebab kalau disiplin kita kendor maka ancaman penularan dan lonjakan jumlah kasus positif baru masih terus akan terjadi,” ujarnya.

Ia mengimbau warga untuk tetap semangat dan menjaga optimisme bahwa wabah ini akan berakhir, dengan cara mengikuti seluruh anjuran dari para petugas kesehatan, aparat keamanan dan tokoh-tokoh masyarakat.

“Termasuk tetap menerapkan instruksi Gubernur NTB terkait kewajiban menggunakan masker untuk semua diseluruh aktivitas masyarakat di luar rumah. Sebab penggunaan masker telah terbukti 70% mampu menurunkan resiko penularan atau tertular Covid-19,” katanya.

Di samping tambahan kasus positif baru,  kata Aryadi, juga aspek yang tidak kalah penting untuk disadari bahwa jumlah PDP sebanyak 422 orang dan ODP sebanyak 354 orang, dapat menjadi potensi tambahan kasus positif baru, bila tidak diikuti semangat  untuk menjaga disiplin dan penerangan protokol pencegahan Covid 19 secara ketat.

Belum lagi adanya Jumlah Orang Tanpa Gejala (OTG) yaitu orang yang pernah kontak dengan pasien positif Covid-19 namun tanpa gejala sebanyak 2.295 orang serta Pelaku Perjalanan Tanpa Gejala (PPTG) yaitu orang yang pernah melakukan perjalanan dari daerah terjangkit Covid-19 yang masih menjalani karantina sebanyak 5.004 orang.

“Ini menjadi potensi yang perlu tetap diwaspadai dan diantisipasi dengan tetap mematuhi anjuran petugas medis, untuk menekan kasus baru”, tegasnya.

Ia menambahkan bahwa untuk mempertahankan trend kesembuhan tersebut,  mengharuskan semua  warga untuk tetap disiplin dengan tetap menerapkan protokol pencegahan Covid-19. Terpenting adalah mengikuti seluruh anjuran dan himbauan pemerintah, tetap tinggal di rumah, memakai masker jika keluar rumah dan menghindari kerumunan, physical distancing minimal dua meter, serta selalu mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, ingatnya.

Kabar baik tentang lonjakan kesembuhan ini, menurut Aryadi tidak terlepas pula dari pengabdian para petugas medis bersama seluruh stake holder terkait lainnya. Termasuk peran aktif dari aparat keamanan, TNI, Polri, Pol PP dan tokoh-tokoh masyarakat lainnya, yang berperan mengedukasi dan melayani masyarakat secara all out.

Oleh karena itu, mewakili Gugus Tugas dan Pemerintah Provinsi NTB, pihaknya memberikan apresiasi yang tinggi kepada petugas kesehatan dan pihak-pihak terkait lainnya, yang tanpa lelah telah berkontribusi positif memberikan pelayanan kepada masyarakat, baik pelayan medis dan pencegahan penyebaran Covid-19 di masyarakat maupun pelayanan dalam upaya pemenuhan kebutuhan sosial ekonomi. (red)