KORANNTB.com – Aktivis Eksponen Forum Komunikasi Mahasiswa Lombok Utara membentuk Ikatan Keluarga Alumni FKMLU (IKA- FKMLU). Mereka bermusyawarah di Pantai Beraringan di Desa Kayangan, untuk menyepakati terbentuknya organisasi tersebut, Senin, 16 Mei 2022.

Terbentuknya wadah alumni tersebut diinisiasi oleh Zubiadi. Dia mengatakan telah jauh hari merencanakan terbentuknya wadah alumni tersebut.

“Pembentukan IKA-FKMLU ini melibatkan keterwakilan pengurus baik angkatan pertama 1998 hingga 2018 dan sudah lama kita rumuskan, setidaknya ini kegiatan temu kangen sekaligus halal bihalal,” ujarnya.

Pembentukan IKA-FKMLU itu disebut berfungsi sebagai wadah para alumni  mahasiswa yang pernah bergabung di FKMLU dan FKPMLU. Wadah tersebut nantinya akan mengakomodir seluruh aspirasi dari mahasiswa yang masih aktif.

“Selama perjuangan dulu seluruh mahasiswa memiliki visi yang sama yaitu membentuk satu daerah administratif dan alhamdulillah berhasil, tidak sedikit para alumni telah mengambil peran pasca terbentuknya KLU salah satu ialah Wakil Bupati periode 2016- 2021 Sarifudin dan Ketua DPRD Nasrudin beberapa kepala desa,” katanya.

Dia mengatakan, dahulu para alumni memiliki visi membetuk pemekaran daerah, dan kini banyak dari alumni yang menjadi pejabat.

“Termasuk saat ini banyak alumni FKMLU duduk sebagai pejabat baik ekskutif dan legislatif dan ini energi membangun Lombok Utara di masa mendatang,” ujarnya.

Kendati demikian, saat ini kelembagaan yang baru saja dibentuk tersebut selain menampung aspirasi, para alumni pemekaran diharapkan mampu menempatkan dirinya sebagai mitra pemerintahan.

Kemitraan dengan pemerintah bukan dalam tataran politik praktis, tapi menjadi teman berpikir, karena hingga kini alumni FKMLU hanya diingat dalam naskah lembaran setiap HUT KLU saja.

“Kami nanti ada upaya menjadi mitra berpikir pemerintah, akan banyak ide dan gagasan yang akan kami ajukan,” ujarnya.

Seorang alumni FKPMLU, DR. Suwandi mengatakan keberadaan lembaga alumni ini ditambah dengan para mahasiswa yang masih aktif dalam kelembagaan FKMLU dapat bersinergi untuk membantu pemerintah.

Lebih jauh dikatakan doktor ekonomi lulusan Negeri Jiran itu, FKPMLU yang meleburkan diri menjadi FKMLU telah berhasil melahirkan KLU.

“Sebagai orang tua (FKMLU) rasanya telah zalim membiarkan anaknya terlantar tidak tentu arah selama puluhan tahun,” ujarnya.

“Bangkitnya kembali IKA- FKMLU bersama FKMLU harus memiliki kekuatan untuk menentukan arah tumbuh kembang KLU, agar KLU sebagai anak tidak tumbuh kerdil miskin apalagi jadi anak yang durhaka membiarkan orang tuanya terlantar,” ujarnya.

Pembentukan IKA-FKMLU sendiri dilakukan dengan musyawarah mufakat mengambil keterwakilan lima kecamatan dan menunjuk Hamdan Wadi sebagai Ketua IKA- FKMLU. (red)