Menurut keterangan polisi, R sempat melakukan aksi dorong-dorongan dengan seorang teman kelasnya berinisial H. Mengetahui hal ini, R dan H diminta untuk menghadap gurunya untuk diberikan nasehat. Setalah itu, R meminta izin untuk ke kamar mandi, namun tidak kunjung kembali. Beberapa saat kemudian, sang guru mendengar kabar bahwa R telah tergeletak tak bernyawa di lantai dasar gedung sekolahnya. Melihat kasus perundungan seperti ini, apakah saran dari KPAI di atas sudah cukup?

Penanganan Psikologis

Menurut dr. Lahargo Kambaren, Sp.KJ, seorang dokter psikologis dari RS Jiwa dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor, ada beberapa penanganan yang bisa dilakukan terkait kasus perundungan anak sekolah. Untuk korban, perlu segera dilakukan pendampingan psikologis dan korban harus segera dibawa ke profesional kesehatan jiwa dengan tujuan untuk mendapatkan terapi serta penanganan lebih lanjut.

Selain itu, korban perlu diberikan perhatian terkait rasa aman dan nyaman di lingkungan sekitar, baik itu di rumah ataupun sekolah. Orang sekitar juga perlu menjadi teman bagi mereka dengan banyak berkomunikasi dan mengajak berbincang atau makan berrsama.

Bagi pelaku, perlu diberikan konsekuensi yang tegas dan terukur sebagai upaya untuk menunjukkan bahwa perilaku kekerasan atau perundungan yang telah dilakukan adalah sesuatu yang sangat tidak baik dan tidak sesuai dengan norma, nilai dan sistem yang berlaku.

Di samping itu, perlu juga untuk mencari tahu penyebab pelaku melakukan perundungan dan mencari solusi yang tepat. Terkahir, sangat perlu melakukan konsultasi dengan profesional kesehatan jiwa terkait masalah kejiwaan yang mungkin dialami pelaku. Masalah kejiwaan bisa berupa gangguan depresi, psikotik, bipolar dan gangguan kepribadian lain yang memicu tindakan kekerasan kepada orang lain.

Selain korban dan pelaku, beberapa saran yang bisa dilakukan kepada pihak terkait misalnya untuk pihak sekolah harus segera melakukan modifikasi sistem peraturan setiap ada kasus perundungan. Beberapa hal yang perlu dimodifikasi misalnya guru perlu memperhatikan risiko-risiko perundungan yang dapat terjadi dan melalukan deteksi dini.

Pihak sekolah juga perlu memasang CCTV untuk membantu pengawasan aktifitas semua siswa, menetapkan aturan yang membuat perundungan bisa diminimalisir sehingga tercipta lingkungan sekolah yang bebas dari kasus perundungan, serta menyelenggarakan berbagai aktivitas positif supaya siswa dapat memicu para siswa untuk berinteraksi dengan baik dan sehat. Di samping itu, peran orang tua juga sangat perlu ditingkatkan dengan cara memberikan perhatian terkait perubahan perilaku dan emosi anak supaya bisa mendeteksi secara cepat apabila anak terlibat kasus perundungan.