KORANNTB.com – Google Adsense dirumorkan akan mengeluarkan kebijakan baru untuk mengubah pendapatan iklan dari yang sebelumnya Cost Per Click (CPC) dan Cost Per Mile (CPM) kini hanya menerapkan kebijakan melalui perhitungan pendapatan CPM. Kebijakan tersebut disebut akan berlaku mulai 2024.

Sebagaimana diketahui, CPC merupakan pendapatan iklan saat seseorang mengklik iklan yang terpasang di blog. CPC sangat menguntungkan karena saat seseorang pengunjung melakukan klik iklan di blog, maka pendapatan iklan akan diterima oleh pemilik blog sesuai dengan nilainya.

Berbeda dengan CPC, perhitungan pendapatan dengan CPM hanya jika iklan tersebut dilihat per seribu kali tayang. Tidak peduli iklan diklik atau tidak, nilainya tetap per seribu tayangan iklan.

Ini tentu saja sangat menyulitkan bagi pemilik website yang tidak memiliki visitor harian yang banyak layaknya media arus utama di Indonesia. Para pemilik website dengan traffic rendah akan lebih berupaya meningkatkan jumlah kunjungan website mereka agar iklan mereka dapat dilihat banyak orang. Jika tidak, maka pembayaran bulanan akan selalu tertunda hingga mencapai ambang batas pembayaran.

Para kreator website sejak 1 Januari 2024 telah banyak mendiskusikan perubahakan kebijakan dari CPC ke CPM.

“2024 tinggal menghitung hari nih, para publisher Adsense siap siap dengan sistem CPM apakah lebih legit atau bahkan lebih ngenes dibanding pake CPC,” ujar akun Facebook bernama Deni Setiawan.

“Hancur adsense sudah ganti CPM 100%,” tulis akun Rendra yang mengunggah pendapatan Adsensenya.

Namun hingga sejauh ini belum ada keterangan lebih lanjut dari pihak Adsense Google terkait rencana perubahan dari CPC ke CPM.

Sebelumnya, rencana perubahan kebijakan iklan tersebut dilakukan Google Adsense untuk meningkatkan transparansi dalam metode periklanan mereka.