KORANNTB.com – Saat ini NTB telah memasuki peralihan musim kemarau ke musim hujan. Imbasnya beberapa wilayah diguyur hujan deras hingga memicu banjir, seperti yang terjadi di Sumbawa belum lama ini. Cuaca ekstrem berpotensi terjadi di NTB.

BMKG memonitor perkembangan kondisi cuaca di seluruh wilayah Indonesia saat ini menunjukkan signifikansi dinamika atmosfer yang berdampak pada potensi peningkatan curah hujan di sejumlah wilayah di Indonesia.

Kondisi atmosfer menunjukkan beberapa fenomena yang mendukung pembentukan awan hujan yang cukup intensif dalam beberapa hari ke depan di antaranya gelombang Rossby Ekuator dan gelombang Kelvin di beberapa wilayah Indonesia termasuk wilayah NTB.

Adanya Pusat Tekanan Rendah (Low Pressure) di wilayah Utara Australia membentuk daerah belokan, pertemuan dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi) yang dapat meningkatkan aktivitas konvektif dan dapat memaksimalkan potensi pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia termasuk NTB dalam beberapa hari ke depan.

Kepala Stasiun Meteorologi ZAM, Satria Topan Primadi dalam siaran pers mengatakan pada tanggal 12 hingga 15 Februari potensi cuaca ekstrem dapat terjadi di NTB.

“Berdasarkan kondisi tersebut, BMKG memprakirakan potensi curah hujan dengan intensitas sedang-lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang untuk periode 12 s.d 15 Februari 2024 di wilayah Lombok Utara, Lombok Tengah, Lombok Timur, Sumbawa, Sumbawa Barat, Bima, Kota Bima dan Dompu pada pagi hingga dini hari,” katanya.