Waktu yang sama juga terjadi potensi gelombang tinggi di perairan NTB.

“Potensi gelombang tinggi di wilayah perairan NTB pada tanggal 12-15 Februari 2024 yaitu sebagai berikut: Kategori Tinggi Gelombang 1.25 – 2.5 m : Selat Lombok bagian Selatan, Selat Alas bagian selatan, Selat Sape bagian Selatan dan Samudera Hindia Selatan NTB,” ujar dia.

BMKG telah mengeluarkan beberapa rekomendasi kepada masyarakat. Berikut adalah rekomendasi BMKG untuk menyiapkan diri menghadapi cuaca ekstrem:

  1. Memastikan kapasitas infrastruktur dan sistem tata kelola sumber daya air siap untuk mengantisipasi peningkatan curah hujan.
  2. Melakukan penataan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan dan tidak melakukan pemotongan lereng atau penebangan pohon yang tidak terkontrol serta melakukan program penghijauan secara lebih masif.
  3. Melakukan pemangkasan dahan dan ranting pohon yang rapuh serta menguatkan tegakan/tiang agar tidak roboh tertiup angin kencang.
  4. Menggencarkan sosialisasi, edukasi, dan literasi secara lebih masif untuk meningkatkan pemahaman dan kepedulian Pemerintah Daerah, masyarakat serta pihak terkait dalam pencegahan/pengurangan risiko bencana hidrometeorologi (banjir, longsor, banjir bandang, angin kencang, puting beliung dan gelombang tinggi).
  5. Lebih mengintensifkan koordinasi, sinergi, dan komunikasi antar pihak terkait untuk kesiapsiagaan antisipasi bencana hidrometrorologi.
  6. Terus memonitor informasi perkembangan cuaca dan peringatan dini cuaca ekstrem dari BMKG, secara lebih rinci dan detail untuk tiap kecamatan di seluruh wilayah NTB.