KORANNTB.com – Tol laut era Presiden Joko Widodo mendapat kritikan pedas dari politisi Partai Gerindra, Bambang Haryo Soekartono. Menurutnya, tol laut belum berfungsi semestinya.

Bambang mengatakan tol laut era Jokowi masih banyak yang tidak sesuai jadwal dan keberangkatan masih amburadul namun mendapatkan subsidi pemerintah.

Berbeda, dengan tol laut, penyeberangan menggunakan kapal Ferry yang setiap saat beroperasi dinilai lebih memiliki manfaat dan merupakan tol laut yang sesungguhnya.

“Tol laut, Ferry the real tol laut, karena tol laut sekarang masih kadang jalan kadang enggak, jadwalnya enggak menentu, sedangkan Ferry ini jelas,” ujarnya saat menghadiri Rakernas PT Dharma Lautan Utama di Senggigi, Lombok, Nusa Tenggara Barat, Jumat, 17 Januari 2020.

Pengusaha di bidang penyeberangan laut ini mengatakan Ferry yang beroperasi 24 jam dan terus menerus seharusnya mendapatkan subsidi dari pemerintah. Dia menilai Ferry sangat strategis sebagai penggerak ekonomi.

“Ferry itu setiap menit tidak boleh terlambat dan 24 jam. Sehingga kalau tol laut disubsidi oleh pemerintah, the real tol laut (Ferry) harusnya mendapatkan subsidi, tapi enggak ada subsidi sama sekali,” ujarnya.

Namun dia menyayangkan pemerintah selalu mengeluarkan regulasi standarisasi keselamatan angkutan laut seperti Ferry, namun belum melakukan penyesuaian tarif, sehingga sangat membebani pengusaha yang bergerak di bidang penyeberangan penumpang laut tersebut.

“Standarisasi selalu ditambah oleh pemerintah, akhirnya biaya-biaya yang masuk menjadi beban pengusaha yang sangat besar. Ada sekitar 350 persen penambahan biaya untuk keselamatan, berarti butuh tarif yang harus ditutup,” katanya.

“Kita juga meminta pemerintah tidak terus menerus menerbitkan regulasi baru yang enggak ada artinya. Hanya beban biaya. Karena kalau pelayaran mati maka terjadi stagnasi total, ekonomi akan mati,” tandanya. (red)