Mendorong Kemandirian Ekonomi

Di periode-periode awal sebagai anggota dewan, sentuhan Ruslan Turmuzi ke tengah masyarakat melang lebih cenderungke charity, bantuan sosial. Namun dalam dua periode terakhir, konsep mendorong kemandirian ekonomi mulai didorong Ruslan dalam setiap kegiatannya.

Aktivis NGO senior Lombok Tengah, Yuli Harhari menilai Ruslan Turmuzi ialah wakil rakyat yang ideal, karena tidak memilih dan memilah sasaran programnya.

“Beliau ini benar-benar menempatkan dirinya sebagai wakil rakyat Lombok Tengah. Tidak lagi memandang yang mendukung atau tidak mendukung,” kata Yuli Harhari.

Bagi Yuli, Ruslan Turmizi adalah sosok pejabat publik selaku wakil rakyat yang amanah. Tak jarang, untuk mencarikan solusi dari masalah masyarakat, Ruslan menggunakan dana prbadinya untuk membantu secara spontan.Tidak menunggu program.

“Boleh ditanya di Utara juga, nama beliau pasti dikenal. Karena dia tidak pilih-pilih, siapa pun dia bantu, itulah kelebihan beliau yang jarang dan beda dengan (wakil rakyat) yang lain. Biasanya kebanyakan kan hanya memperhatikan pendukungnya saja,” katanya.

Yuli menjelaskan, Ruslan Turmizi juga sangat konsern mendorong kemandirian ekonomi masyarakat.

Program yang kini digagas adalah pemanfaatan lahan pekarangan sebagai sumber ekonomi multi bisnis. Modal yang diberikan kepada masyarakat berupa stimulan untuk modal usaha.

“Masyarakat bisa memanfaatkan pekarangannya sebagai sumber ekonomi multi bisnis. Jadi ada hidroponik, ada perikanan dan ayam kampung. Kita bentuk satu ekosistem di pekarangan, air dari hortukultura dan kotoran ayam bisa menjadipakan lele, dan seterusnya,” katanya.

Menurut Yuli, ini luar biasa. Sebab, berdasarkan data di Lombok Tengah ada lebih dari tiga ribu hektare lahan pekarangan masyarakat yang belum dimanfaatkan secara optimal sbagai sumber ekonomi keluarga.

“Kami kasih masukan ke pak Ruslan Turmuzi bahwa ke depan tidak hanya charity tetapi bagaimana setiap kegiatan beliau berorientasi ke kemandirian ekonomi. Nah, salah satu hasilnya adalah program yang kita laksanakan saat ini,” katanya.

Pembina Lembaga Dakwah NU Lombok Tengah, Lalu Muhammad Wildan Asyad juga menyatakan salut dan angkat topi untuk Ruslan Turmizi.

Ia menilai Ruslan Turmizi tipe pemimpin yang mau mendengar, memikirkan, dan benar-benar mewujudkan aspirasi dan kebutuhan masyarakat.

“Beliau luar biasa. Selama ini belum ada anggota dewan yang bertahan lima periode seperyi pak Ruslan Turmuzi. Ini artinya perjuangan beliau tulus dan masyarakat memang mencintainya dengan tulus juga. InsyaAllah,” katanya.

Bapak Angkat

Setali tiga uang dengannya, tokoh masyarakat Desa Pengenjek, Kecamatan Jonggat, Lombok Tengah, H. Abdul Mannan, S.Ag, mengaku sangat mengagumi sosok Ruslan. Bahkan, warga desa di sana menganggap Ruslan Turmuzi sebagai bapak angkat mereka.

“Hampir semua masyarakat Pengenjek mengatakan Beliau (Ruslan) sebagai bapak angkat kami,” ujarnya.

Mannan menceritakan, Desa Pengenjek pada musim kemarau sangat kesulitan air bersih. Apalagi masjid di sana perlu diairi. Singkatnya, terdapat mata air di tanah milik warga. Pengurus desa sepakat membeli, namun justru dihibahkan oleh pemiliknya.

Karena jarak sumber air ke masjid sekitar 1 Km, maka warga meminta Ruslan membantu membuat pipa penyalur. Tanpa pikir panjang, Ruslan membantu.

“Peran beliau sangat besar dari awal pembangunan masjid beliau berkontribusi baik secara langsung maupun melalui program,” ujarnya.

Mannan yang juga menjabat Majelis Wakil Cabang NU Kecamatan Jonggat ini, mengatakan sumber air telah diuji lap dan layak minum. Kini PR ke depan akan menyalurkan ke tiap rumah warga. Ruslan pun akan membantu.

“PR kita tinggal menyalurkan ke masyarakat. Nanti pemasangan pipa kita sudah minta bantuan ke Pak Ruslan. Apalagi air ini bisa diminum langsung sudah diuji lap oleh Dikes dan layak diminum langsung,” katanya.

Selanjutnya…