Penulis: Agung Mahendra (Mahasiswa UIN Mataram)

KORANNTB.comBau Nyale berasal dari kata ‘bau’ yang artinya ‘menangkap’, sedangkan Nyale merupakan nama sejenis cacing laut. Arti sedehananya adalah tradisi menangkap Nyale yang ada di laut.

Tradisi Bau Nyale memiliki makna tersediri bagi masyarakat Suku Sasak terutama yang berada di daerah selatan. Bau Nyale berawal dari legenda lokal yang melatarbelakangi yakni tentang kisah seorang Putri Mandalika.

Menurut kepercayaan masyarakat Lombok, Nyale merupakan jelmaan Putri Mandalika. Adapun nilai budaya yang terkandung dalam tradisi  Bau Nyale antara lain kisah kesabaran, pengorbanan seorang putri mandalike untuk kesejahteraan masyarakat, menghindari pertikaian menjunjung perdamaian.

Tradisi Bau Nyale diwariskan secara turun temurun oleh masyarakat Sasak. Saat kemunculan Nyale diketahui berdasarkan penanggalan Sasak yang jatuh pada tanggal 20 bulan ke 10. Ketika sudah ditentukan tanggalnya masyarakat Sasak datang ke Pantai Selatan Lombok seperti Pantai Seger Kuta Lombok, Tanjung Aan, Kaliantan dan daerah selatan lainnya untuk menunggu munculnya Nyale yang biasanya keluar antara pukul 04.00 pagi sampai pukul 06.00 Wita.

Palola Viridis adalah sejenis cacing laut yang dikenal sebagai “cacing palolo” atau “palolo worm.” Mereka ditemukan di perairan Samudra Pasifik, terutama di daerah-daerah tertentu seperti Hawaii dan kepulauan Samudra Hindia. Cacing Palolo ini memiliki ciri-ciri unik yang membuatnya menarik bagi ilmuwan dan bahkan menjadi bahan makanan yang penting di beberapa budaya.

Palola Viridis atau Cacing Palolo, memiliki beberapa manfaat yang berbeda bagi berbagai kelompok orang dan ekosistem. Beberapa manfaatnya termasuk:

Pangan Tradisional: Di beberapa wilayah, terutama di Hawaii dan kepulauan Pasifik lainnya, Cacing Palolo dianggap sebagai makanan lezat dan bernutrisi. Mereka sering dimakan baik dalam keadaan segar maupun setelah diawetkan. Cacing Palolo ini menjadi bagian penting dalam makanan tradisional dan memiliki nilai gizi yang signifikan.

Nilai Budaya: Siklus reproduksi Cacing Palolo yang terkoordinasi secara massal telah menjadi fenomena budaya yang penting di beberapa komunitas pesisir. Upacara-upacara dan perayaan sering kali terjadi sehubungan dengan kedatangan cacing palolo ke permukaan laut.

Ekosistem Laut: Cacing Palolo juga memiliki peran ekologis yang penting. Mereka berkontribusi pada sirkulasi nutrien di ekosistem laut, dan menjadi bagian dari rantai

Makanan laut: Beberapa spesies ikan dan burung laut bergantung pada Cacing Palolo sebagai sumber makanan.

Studi tentang Palola Viridis dapat memberikan wawasan ilmiah yang berharga tentang reproduksi dan perilaku hewan laut. Penelitian ini dapat memberikan pemahaman lebih dalam tentang ekologi dan biologi spesies ini, serta membantu dalam konservasi dan manajemen sumber daya laut.

Bau Nyale merupakan suatu acara adat yang muncul berkat sebuah legenda tentang Putri Mandalika. Putri Mandalika adalah putri dari seorang raja ternama yang terkenal dengan paras cantik rupawan dan kebaikan hatinya.

Manfaat Nyale bagi tubuh

Makanan laut ini mempunyai kandungan yang sangat bermafaat bagi tubuh kita yaitu: