KORANNTB.com – Sebanyak 11 tentara Rusia yang menjadi tawanan perang Ukriana dieksekusi mati secara brutal oleh militer Ukraina. Video eksekusi mati beredar luas di internet.

Hasil penyelidikan Rusia, video tersebut memperlihatkan pasukan Rusia yang tidak bersenjata ditawan di
Republik Rakyat Lugansk. Mereka kemudian dibantai secara brutal militer Ukraina.

Situs berita pro pemerintah Rusia, TASS, mengabarkan perlakuan keji militer Ukraina terhadap tawanan perang mendapat kecaman keras Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova dalam sebuah pernyataan pada Jumat, 18 November 2022.

“Kami menuntut agar organisasi internasional mengutuk dan menyelidiki secara menyeluruh kejahatan yang mengejutkan ini. Tidak ada kekejaman yang dilakukan oleh unit militer Ukraina yang tidak akan dihukum. Semua yang bersalah dan kaki tangannya akan diidentifikasi dan dihukum sesuai. Tidak ada yang akan lolos dari pembalasan,” katanya.

Dia mengungkapkan video yang beredar menjadi bukti neo-Nazi di Ukraina.

Zakharova mengatakan tindakan Ukraina bertentangan dengan Konvensi Jenewa 1949 tentang Perlakuan Tahanan Perang dan hukum Hak Asasi Manusia Internasional, termasuk Kovenan Internasional 1966 tentang Hak Sipil dan Politik dan Konvensi 1984 Menentang Penyiksaan dan Perlakuan atau Hukuman Lain yang Kejam, Tidak Manusiawi atau Merendahkan Martabat.

Dia mengatakan militer Ukraina dengan sengaja menyebarkan video tersebut, yang menyiksa tanpa ampun tawanan perang.

“Tanpa rasa malu, neo-Nazi Ukraina menunjukkan ‘eksploitasi’ mereka untuk dilihat semua orang. Video-video ini akan membuat darah Anda membeku – mereka menembak tentara yang diikat di kaki, tidak menghormati tubuh orang mati dan menembak tentara dan warga sipil yang tidak bersenjata,” ujarnya.

Foto: Jubir Kemenlu Rusia, Maria Zakharova (TASS)

“Mereka bahkan membagikan rekaman tank yang menghancurkan orang hidup-hidup. Tentara bayaran asing juga mengambil bagian dalam kekejaman ini, seperti para pembunuh dari Legiun Georgia yang secara biadab menembak pasukan terjun payung Rusia yang dipenjara di luar Kiev Maret lalu,” kata juru bicara itu.

Dia mengecam sikap barat dan Uni Eropa yang mendukung Kiev tanpa melihat kekejaman yang dilakukan mereka.

“Komitmen mereka terhadap ideologi dan tindakan neo-Nazi sebagai kelanjutan dari prinsip-prinsip tersebut mengungkapkan esensi kriminal dari rezim Kiev,” kata Zakharova. (red)